Kendati tak mengagetkan bagi para sahabat di
forum ini, tetapi hasil survei KOMPAS ttg elektabilitas capres tetap
penting utk dibicarakan. Jokowi, sang capres yang enggan (the reluctant
contender), tetapi melaju elektabilitasnya, dari 17% pada
th 2012 menjadi 43, 5% pada 2014. Para cep[res lain, cenderung
mengalami penurunan signifikan, termasuk JK, Mega, dan Prawbowo . Hanya
Ical dan Wiranto yang mengalami kenaikan, tapi merka berdua pun masih
terlalu jauh di belakang Gub DKI itu. Menarik dalam laporan survei tsb,
bahwa responden makin jelas pilihan mereka. Kalau pada 2012 jumlah yang
menyatakan belum punya pilhan (undecideds) adalah 33%, maka pd survei
2014 menurun drastis tinggal 11%. Jika survei ini dipakai sebagai
landasan, maka sangat tidak masuk akal jika PDID dan Megawati tidak
mengumumkan Jokowi menjadi capres dan mencari segera siapa yang akan
dipasangkan utk 2014. Saya kira kalau masih ada di antara elite PDIP
keukeuh menjadikan Mega sebagai capres, maka itulah bunuh diri politik
terbesar yg dilakukan oleh PDIP. Apalagi jika nanti MK mengabulkan
yudicial review mengenai threshold capres yg diajukan oleh Prof. Yusril
Ihza Mahendra dkk, sehingga lebih rendah lagi, maka kalau PDIP menolak
mencalonkan Jokowi, parpol lain akan berusaha "membajak" wong Solo itu
rame-2. Yang rugi, bukan saja PDIP, tetapi juga rakyat Indonesia. Dan
apa yang pernah saya katakan dalam posting say beberapa bulan lalu,
tampaknya akan terjadi: bahwa Jokowi adalah capres yang menjadi kehendak
zaman. Bukan hanya kehendak partai politik, apalagi kehendak elitnya
belaka.
Baca tautan ini:
http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/01/08/0801224/survei.kompas.435.persen.responden.pilih.jokowi
0 comments:
Post a Comment