Thursday, February 27, 2014

POLITIK ADU DOMBA JOKOWI-RISMA PUN DIGELAR

Politik adu domba, kini mulai dilancarkan untuk merusak soliditas partai lawan, dan tokoh-2 yang menjadi idola rakyat. Pelakunya tentu para politisi sontoloyo yang mewakili parpol yang juga sedang mengalami krisi kepercayaan rakyat, ditopang oleh para pemberi legitimasi "ilmiah". Itulah yang hari-hari ini dan yang akan datang harus dihadapi oleh Gub DKI Jakarta, Jokowi, dan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (TR). Ketika Jokowi dan TR muncul sebagai dua idola rakyat yang sedang haus pemimpin alternatif, maka partai-partai politik yang tak memiliki calon kuat pun blingsatan. Partai Demokrat (PD) adalah partai yang sedang blingsatan itu. Selain tak punya capres yang cukup menarik (yg menurut survei tak pernah bisa mencapai dua digit), juga partai tersebut sedang jeblog di mata rakyat karena skandal korupsi yang bertubi-2. Maka politisinya pun dikerahkan habis untuk menciptakan manuver yang bisa menghabisi kedua tokoh di atas, dengan segala macam cara. Ketika cara-2 biasa tak mempan, maka adu domba yang menjijikkan antara Jokowi dan TR pun menjadi halal, dibantu oleh para analis yang tidak jelas kredensialnya dan memberikan justifikasi pseudo ilmiah. Sayangnya, parpol tempat bernaung kedua tokoh itu (PDIP) pun tidak padu elitnya. Bahkan, ada kesan sebagian dari mereka ikut memperkeruh suasana dengan memperlemah TR dan tidak segera memperjelas status Jokowi, apakah jadi capres, cawapres, atau tidak sama sekali. Padahal dengan cara seperti ini, Jokowi lantas seperti dibiarkan menjadi musuh bersama (the common enemy) bagi semua pihak yang punya ambisi sebagai capres dan cawapres entah dari mana pun asalnya. Jokowi yang kini juga masih disibukkan dengan urusan DKI, mau tak mau harus memperhatikan manuver-2 yang diarahkan padanya gara-gara tidak ada proteksi politik dari partai dan elitnya. Sementara itu TR, yang sejatinya sama sekali tidak punya minat dengan perpolitikan nasional, kini ditarik-tarik agar menjadi "lawan" Jokowi selain masih harus sibuk dengan urusan Wakil Walikota Surabaya! Politik adu-domba ala Ramadhan Pohan ini bukan hal yang baru, namun tetap menjijikkan dan memuakkan bagi manusia yang waras dan ingin melihat bangsanya maju.

Baca tautan ini:

http://nasional.kompas.com/read/2014/02/26/1823210/.Risma.Lebih.Canggih.daripada.Jokowi.
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS