Tuesday, March 18, 2014

MEMBACA DUKUNGAN LUHUT PANJAITAN CS TERHADAP JOKOWI

Dukung mendukung capres-cawapres adalah soal biasa, termasuk jika datang dari ulama, pengusaha, atawa tentara. Tapi yang agak luar biasa adalah dukungan terhadap Jokowi yang datang dari tentara, yang diketahui masih berafiliasi dengan lawan sang Gubernur. Luhut Panjaitan Cs, yang mendukung pencapresan Jokowi, adalah salah satu tulang punggung Golkar dan ARB. Fakhrurrozi, adalah juga pendukung PD, dsb. Lalu bagaimana memaknai dukungan mereka? Saya melihatnya sebagai hal yang perlu dicermati secara kritis. Keberhasilan capres ditentukan oleh dua macam dukungan politik: elektoral dan elite. Para pensiunan tentara ini jelas tidak mewakili politik elektoral, tetapi kekuatan politik elite yg, suka atau tidak, harus diperhitungkan siapapun. Mereka ini, selain memiliki jejaring di internal TNI-Polri (dengan tingkat pengaruh yg berbeda tentunya), juga memiliki jejaring ekonomi, dan sosial budaya yg tak dapat diabaikan. Meremehkan kekuatan dukungan mereka jelas tidak bijak. Namun demikian, jika Jokowi dkk tidak berhati-2 bisa saja dukungan ini berdampak negatif karena akan membuat sebagaian pendukungnya di lapisan akar rumput dan kelompok-2 strategis kecewa dan bahkan bisa 'off' (lenyap). Mengapa? 1).Luhut cs jelas punya kepentingan investasi politik terhadap Jokowi, sekurang-2nya menyorongkan tokoh-2 mereka dalam posisi-2 strategis. Misalnya, menyorongkan nama ARB (wlpn tdk terang-2an) sebagai cawapres Jokowi!). Belum lagi posisi-2 lain (menteri, BUMN, Dubes, komisaris, legislasi, dll). 2). Dari sisi perilaku politik juga akan dibaca negatif oleh para pendukung Jokowi yg mendambakan perubahan fundamental, karena para tentara ini juga sangat terkait dengan para konglomerat, yg dianggap menjadi salah satu problem bagi kemandirian ekonomi nasional. 3). Dari sisi fatsoen politik juga demikian. Apakah Jokowi akan bisa tenang dengan dukungan kelompok yang semula mendukung lawan lalu begitu angin merubah lantas ujug-ujug berpaling? Belum lagi apakah sudah dilihat track record individual masing-2 dalam kiprah politik masing-2? Walhasil, Jokowi dan PDIP seharusnya bertindak lebih cermat dan teliti. Dukungan elektoral dan elite bisa saling memengaruhi, tetapi bisa juga 'canceling out' alias saling mementahkan. Kalau dukungan elite dipandang oleh publik/elektoral negatif, maka jangan harap akan mendongkrak suara dlm Pemilu nanti. Dan siapa yang bisa jamin Jokowi pasti menang dalam Pilpres nanti? Tidak ada, bukan? Lebih baik gunakan prinsip "teliti sebelum membeli" dalam menyikapi dukungan dari para mantan jenderal tersebut...

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/14/sejumlah-jenderal-lebih-dukung-ical-jokowi-daripada-prabowo-wiranto
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS