Friday, May 2, 2014

CAWAPRES PASANGAN JOKOWI: RYAMIZARD ATAU JUSUF KALLA?

Berbeda dengan pengamat LIPI, Prof. Dr. Ikrar Nusa Bakti (INB), saya malah cenderung menilai Ryamizard Ryacudu (RR) lebih pas sebagai cawapres pendamping Jokowi ketimbang Jusuf kalla (JK). INB mungkin benar bhw pengalaman berpolitik dan berbisnisnya masih belum seunggul JK. Benar juga bahwa RR adalah seorang Jenderal senior sehingga mungkin ada "ewuh pakewuh" dari Jokowi kalau ingin memberikan perintah. Tetapi, hemat saya, dua keberatan INB tidak terlalu signifikan ketimbang keuntungann politis yg akan diperoleh Jokowi dan PDIP. Pertama, kendati RR bukan politisi atau tentara yg terlibat politik, tetapi sama sekali tak berarti beliau tak paham lika-liku politik. Justru politik negara, yg ada dalam diri RR sebagai prajurit TNI, akan memberikan rasa lebih nyaman bagi Pemerintah, DPR dan rakyat, ketimbang jika JK menjadi wapres karena warna politiknya yang dominan.  Kedua, justru karena RR tidak berpengalaman dalm dunia bisnis, maka konflik kepentingan terkait para konglomerat dan pebisnis nasional maupun asing) akan bisa dihindari Jokowi dan pemerintah yg dipimpinnya nanti. Mengenai ewuh pakewuh, saya yakin gaya manajerial Jokowi yang santun dan jelas dalam pembagian kerja, sebagaimana terbukti dalam manajemen Pemda DKI dg Ahok, tidak akan terganggu. Jokowi adalah tipe pemimpin yang mau mendelegasikan tugas dan mempercayai pelaksana yg ditugasi. Ia bukan tipe orang yg suka "micromanaging" atau mengurus sampai yg kecil-2 yg menjadi urusan anak buah. Ketiga, kehadiran RR akan memberikan nuansa keseimbangan sipil-militer yang dikenal bersih, tegas, dan juga kombinasi Jawa-Luar Jawa (kendati buat saya yang terakhir ini tak penting). Keempat, sosok RR secara psikologis akan memberi aura nasionalisme yg kuat pada Pemerintah Jokowi dan juga menepis tudingan terlalu ditentukan oleh parpol. Itu sebabnya, jika memang PDIP, mBak Mega, dan Jokowi tidak jadi memilih Mahfud MD (MMD) yg buat saya masih merupakan yg paling ideal, maka pilihan terhadap RR rasanya lebih tepat ketimbang JK. Pengalaman saat menjadi wapres Pak SBY seharusnya menjadi pertimbangan serius, selain daya tarik bagi para pemilih. lagi pula, capres-cawapres 2014 akan lebih menarik jika terdiri dari pasangan yg segar (fresh), dan/atau baru. Bukan pasangan jadul.

Baca tautan ini:

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/05/02/1318086/pengamat.pengalaman.politik.ryamizard.kalah.dibanding.jk?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS