Friday, May 2, 2014

PERSIDANGAN SRI MULYANI, SANDIWARA "JOKO SEMBUNG BAWA GOLOK"

Persidangan mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI), masih pada babak pertama. Namun mengikuti tanya jawab antara Hakim Tipikor, JPU, dan Penasehat Hukum Budi Mulia (BM), kesan saya berbeda dengan pihak-2 yang ingin agar SIM mengungkap yang baru, syukur-2 jika bisa bikin kehebohan. Sebaliknya, kesan saya, persidangan itu anti klimaks, karena tidak imbang. Kelihatan sekali bahwa para Hakim Tipikor seperti anak-anak yang tidak tahu masalah di depan pakar ekonomi UI dan salah satu Direktur Bank Dunia itu. Bahkan saya melihat salah seorang Hakim yang bertanya dan sok tahu soal ekonomi keuangan dan perbankan, justru memamerkan pengiritan dalam pengetahuan dan nalar. Masih bagus SMI sabar, dan membimbing sang Hakim agar tidak makin memalukan di tonton jutaan pemirsa TV. Demikian juga para Jaksa Tipikornya, sering hanya 'mbulet' dan sok tahu, tetapi dengan sangat enteng pertanyaan mereka ditepis atau juga diluruskan serta dibimbing oleh SMI. Hanya pengacara BM saja, karena memang sudah lebih 'ngeh' urusan kasus ini, maka pertanyaan maupun komentarnya 'nyambung' dengan kesaksian SMI. Itu sebabnya banyak para pengamat yang kecewa berat, karena harapan mereka tak sampai. Kalaupun ada semacam kejutan, sangat kecil, misalnya sikap SMI yg sempat ragu dengan pandangan BI terkait kondisi Bank Century yg dikatakan sebagai bank gagal dan berimplikasi sistemik. SMI ragu karena data BI yang tak konsisten, sebuah fakta yang sudah sering dikemukakan sebelumnya. Walhasil, saya salut dengan konsistensi SMI yang bertahan dengan pendirian bahwa sebuah kebijakan tidak bisa diadili, apa lagi secara post-hoc dan sarat dengan politisasi. Saya terus terang sangat meragukan peradilan tipikor kasus Century yg mengadili BM ini akan membawa hasil yang optimal, karena Hakim dan Jaksa nya tidak nyambung, tidak paham, dan sok tahu. KPK mestinya menyiapkan para Hakim dan Jaksa senior yang paham tentang masalah perbankan. Kalau tidak, maka peradilan ini hanya semacam panggung sandiwara karena Hakim dan Jaksanya adalah para "Joko Sembung" yang "Bawa Golok".

Baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2014/05/02/153645/Persidangan-Sri-Mulyani-Jadi-Panggung-Pengkaburan-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS