Saturday, May 10, 2014

SETELAH PILEG 2014 USAI: NASIB PENCAPRESAN PRABOWO BELUM JELAS!

Akhirnya KPU bisa mengumumkan hasil Pileg 2014 semalam, 30 menit sebelum tenggat tiba. Secara umum, hasil tersebut tak terlalu beda dengan hasil hitung cepat (quick count) yg sebelumnya telah banyak dirilis oleh lembaga-lembaga survey. Ini menunjukkan bahwa kualitas survei-2 dalam hal ini bisa diandalkan kesahihannya. Hasil ini tentu masih akan dieyeli oleh berbagai pihak terutama yang merasa dicurangi, dan utk itu MK nanti yang akan berperan memberi kata putus. Apakah dengan pengumuman tsb Pileg 2014 sudah terselenggara dengan baik? Jawabnya tentu bisa berbeda-2, tetapi saya termasuk yang mengatakan sudah. Bahkan saya mengatakan lebih baik ketimbang th 2009 yang benar-benar acak adul. Namun kalau soal produk Pileg 2014, berupa wakil-2 rakyat di DPR, DPD, dan DPRD, saya punya pandangan lain yg lebih pesimis. Produk Pileg 2014 saya prediksi akan cenderung lebih buruk  kualitasnya ketimbang produk Pileg 2009. Alasannya bukan hanya karena caleg dan parpolnya yang tetap mbelgedhes kualitasnya, tetapi juga karena para rakyat pemilih yg cenderung semakin rendah pemahaman dan komitmennya terhadap demokrasi. Politik uang cenderung makin massif dan masyarakat makin permissif utk membiarkan dan mendukungnya dg berbagai pengabsahan. Saya tidak percaya dengan ungkapan "rakyat kita makin cerdas" dalam bidang memilih caleg ini. Mungkin kalau maksudnya 'lebih cerdas' dalam bertransaksi, tawar menawar, "nomer-piro-wani-piro" (NPWP), dan sebangsanya itu maka bisa jadi ada benarnya!. Bagaimana implikasi thd pencapresan? PDIP dan Nasdem sudah jelas mampu mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri karena perolehan total lebih dari 25% suara nasional. Gerindra tidak cukup jika hanya dg PAN, dan perlu setidaknya satu lagi partai tengah (PKS, PPP, misalnya) utk bisa mengusung pasangan. Golkar cukup dengan satu parpol besar seperti Demokrat, atau jika PD enggan, dg dua dengan partai tengah (Hanura, PKS, PPP). Jika PD ingin mengusung sendiri capres-cawapresnya, tentu harus meyakinkan dua atau lebih partai tengah, atau terima menjadi bagian koalisi dg Golkar. Walhasil, hanya PDIP-Nasdem saja yg utk sementara sudah dijamin dapat 'boarding pas' masuk ke arena Pilpres. Yang lain baru dapat tiket masuk ke ruang tunggu, syukur-2 kalau bisa dapat 'boarding pas' juga. Hanya tersisa dua boarding pas yg diperebutkan. Bagi Gerindra, perebutan boarding pas itu terasa lebih berat ketimbang Golkar, bahkan ketimbang Demokrat. Akankah partai besutan Prabowo tsb hanya menjadi penonton Pilpres? Wallahua'lam. Semua bisa terjadi dalam politik...

Simak tautan ini:

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140509_rekapitulasi_kpu.shtml
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS