Friday, August 1, 2014

SIKAP RACHMAWATI DAN FRONT PELOPOR

Gubernur Jokowi memang belum secara resmi menjadi Presiden RI ke 7, bahkan hasil Pilpres 2014 yang diumumkan KPU pun kini masih sedang digugat di MK oleh pihak pasangan Prabowo-Hatta (PH). Namun demikian ucapan selamat telah mengalir dari masyarakat dan elit secara nasional dan bahkan internasional. Negara-2 besar seperti AS pun, para pemimpinnya sudah memberikan ucapan selamat kepada Jokowi. Tak pelak lagi, ucapan selamat di ruang publik kini menjadi makin luas terlepas apakah Jokowi resmi atau belum sebagai Presiden RI. Presiden SBY sendiri jelas masih efektif sebagai orang no 1 di Republik ini, sampai bulan Oktober yad.

Sejatinya dinamika masyarakat dan politik seperti itu tidak harus disikapi dengan terlalu keras, seperti yg dilakukanoleh Rahmawati Soekarnoputri (RS) dan kelompoknya dalam Front Pelopor (FP). RS dkk bisa saja dan sangat sah utk tidak sependapat dengan pihak-2 yg sudah memberi selamat atau bahkan merayakan hasil penguuman KPU tsb. Demikian pula kubu pemenang, saya rasa juga tidak melanggar aturan utk menyambut putusan KPU tsb, dengan catatan mereka juga tidak bisa mengklaim bhw hal itu sudah final sebab faktanya masih sedang digugat.

Sikap proporsional dalam menyambut kemenangan seharusnya diperlihatkan kedua pihak. Dan hemat saya, sikap RS sama sekali tidak mencerminkan proporsionalitas tsb, malah bisa ke arah sebaliknya sehingga bukan memberikan sumbangan kepada proses rekonsiliasi pasca-Pilpres. Apalagi jika pihak pendukung Jokowi merespons penurunan spanduk ucapan selamat kepada Jokowi tsb dengan perlawanan. Pertanyaan yang muncul dari saya adalah mengapa RS mengambil langkah yang seperti ini? Apakah dia benar-2 sedang mendidik rakyat Indonesia atau sebaliknya dengan perilaku seperti ini? Semua orang di negeri ini tahu bahwa RS dan mBak Mega  tidak akur sejak lama. Rasanya sulit bagi publik utk menampik spekulasi bahwa sikap RS adalah bagian dari ketidak-akuran tsb dan inilah sebuah pendidikan yang kurang positif bagi anak bangsa.

Bagi kubu Jokowi, saya ras lebih baik tidak merespons secara frontal.Lanjutkan saja perjuangan melalui ranah hukum dengan mengawal proses gugatan di MK secara efektif. Anggap saja apa yg sedang dilakukan FP ini adalah bagian dari proses politik yg sedang berjalan. Biar rakyat Indonesia menilai apakah RS dan FP bisa dijadikan panutan atau sebagai bagian dari masa lalu yang harus dihindari untuk memajukan NKRI.


Simak tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2014/07/31/165958/Front-Pelopor-Ajak-Masyarakat-Turunkan-Spanduk--Jokowi-Presiden-Terpilih-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS