Tuesday, November 25, 2014

BERHARAP BANYAK DARI TIM ANTI MAFIA MIGAS

Kendati DPR masih kalangkabutan kerjanya, tetapi Pemerintah Jokowi tidak kemudian menggunakannya sebagai alasan utk kendor. Salah satu buktinya adlh upaya memperjelas dan menuntaskan permasalahan terkait dengan apa yang populer disebut dg "Mafia Migas" (MM). Fenomena MM ini seperti (maaf) kentut di dalam bus yang hanya tercium baunya oleh penumpang tetapi tak ketahuan siapa yg membuat ulah. Semua penumpang merasakan akibatnya dan menyumpahi kekurangajaran sang "produser", tetapi tak satupun yang berani tunjuk hidung. Apalagi menghakiminya. Demikian pula soal MM ini, sudah menjadi wacana publik dimana-mana dan ditulis dimana-2 tetapi tetap saja tak kunjung bisa dituntaskan. Alih-alih menangkap pihak yg dianggap sebagai anggota atau sponsor MM.

Fenomena MM memang tidak bisa secara langsung dianggap sebagai sebuah pelanggaran atau kejahatan secara hukum. Sebab MM adalah sebuah proses, dan di dalamnya melibatkan berbagai bidang atau aspek, yang dimuali dari peraturan yang terkait dg Migas, sampai praktik merugikan rakyat dan negara, dan para pelaku-2nya. Oleh karena itu, menuntaskan masalah MM berarti harus mengidentifikasi hulu dan hilirnya dan dari sana bisa diidentifikasi dg jelas siapa dan praktik mana yg benar-2 langsung bisa dikategorikan kriminal dan mana yang mesti dipisahkan. Contoh, ada aturan main ttg Migas yg memang membuka peluang bagi praktik-2 dalam eksplorasi, distribusi, dan perdagangan migas yg merugikan bangsa dan negara. Tidak mungkin pembuatan UU itu dikriminalisasi begitu saja, sama dengan pelaku perdagangan Migas yang menciptakan kerugian negara dan rakyat. Itu sebabnya fenomena MM tidaklah tunggal tetapi sistemik.

Tim anti Mafia Migas (AMM) yg dipimpin ekonom Faisal Basri (FB) memiliki tugas sangat berat karena harus mampu mengurai, mengidentifikasi, dan menjelaskan fenomena MM. Baru setelah itu temuan AMM diserahkan kepada pihak-2 yg harus mengambil tindakan hukum maupun politik. Kendati tim AMM tidak memiliki kewenangan penindakan, tetapi jika bisa bekerja dg cepat dan tuntas, saya kira akan membuat silang sengkarut Migas di negeri ini bisa diperjelas dan ditindak. Siapa-2 yg menjadi pelaku utama dlm rangkaian MM yg telah merugikan bangsa dan negara akan bisa diidentifikasi. Bagaimanapun masalah energi adalah masalah utama dlm keamanan nasional. Bagi saya, energi = keamanan nasional, sama halnya manusia memerlukan energi supaya ia hidup dan berguna.

Selamat bekerja Bung FB! 


Simak tautan ini:

 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/24/230846226/Faisal.Basri.Mafia.Minyak.Bukan.Kutu.yang.Tak.Terlihat.Mata?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS