Monday, February 23, 2015

MENYIMAK KERJASAMA BELA NEGARA ANTARA TNI DAN BANSER-ANSOR

MENYIMAK KERJASAMA BELA NEGARA ANTARA TNI DAN BANSER-ANSOR: Saya rasa maksud Panglima TNI, Jenderal Moeldoko (M) sangat baik, ingin mengajak Barisan Serbaguna (Banser) Ansor, NU, utk terlibat dalam ewajiban bela negara. Menurut UUD NRI 1945, belanegara adalah hak dan kewajiban seluruh warganegara Indonesia, dan tentu saja kaum nahdliyyin, dimana Banser adalah bagian integral di dalamnya, juga ikut termasuk. Demikian juga ormas-ormas lainnya, baik yang berorientasi agama maupun bukan. Dengan kata lain, apa yang digagas oleh Panglima TNIa adalh sedsuatau yang mesti dihargai, diapresiasi dan didukung.

Problem keamanan nasional di era global ini semakin kompleks, dan sampai tingkat tertentu, telah 'menjungkirbalikkan' paradigma keamanan nasional yang konvensional. Jika paradigma konvensional selalu bertumpu pada pandangan bahwa alat negara adalah kekuatan yang utama dalam mempertahankan kedaulatan, maka dengan terjadinya aksi terorisme seperti tragedi 11 September 2001, dan disusul dengan maraknya terorisme di seluruh dunia, yg sampai kini belum ada tanda-2 dapat dikontrol dan, apalagi, diberantas, maka paradigma itupun menjadi tidak lagi relevan. Keamanan nasional sebuah negara kini harus memperhitungkan kekuatan yang disebut "non-state actors", para aktor non negara seperti organisasi teroris itu. Sebab nyatanya, baik pengaruh ideologi maupun kekuatan bersenjata mereka pun tak bisa dianbaikan.

Itulah sebabnya penguatan masyarakat sipil utk bela negara menjadi sangat mendesak utk dilakukan. Tentu saja, dalam hal ini tidak berarti harus dengan cara "melempar-lempari" kelompok sipil dengan senjata, tetapi lebih penting lagi adalah meningkatkan kesadaran terhadap mereka tentang keamananan nasional. Dan kesadaran tentang keamanan nasional (national security consciousness) hanya bisa terbangun jika dletakkan dalam konteks kesadaran memiliki negara-bangsa, dan kebangsaan (nasionalisme). Jika fondasi ini tak diperkuat, tak peduli berapa senjata pun yang diberikan kepada komponen masyarakat sipil seperti Banser-Ansor, akan muspro alias tak efektif.

Walhasil saya sangat sepakat jika TNI menintensifkan kampanye bela negara ini kepada komponen masyarakat sipil dengan memperdalam dan memperkuat landasan kesadaran thd keamanan nasional terlabih dahulu. Perkaran memberikan pelatihan kesamaptaan dan kemampuan dalam menguasai persenjataan, bisa belakangan, Jika tidak, saya khawatir kemungkinan disalahgunakan akan sangat besar, apalagi kondisi masyarakat sipil kita yang kini sedang rapuh karena virus komunalisme, dan ideologi anti-kebangsaan yang dibiarkan marak berkembang. Penguasaan kemampuan fisik dan senjata, justru akan berbahaya dan mengundang kekhawatiran yang sejatinya tidak perlu.

Selamat utk TNI yang menggelorakan semangat bela negara, semoga akan menjadi penguat rasa kebangsaan Indonesia yang kini terancam kian meredup.


Simak tautan ini:

http://www.aktual.co/politik/moeldoko-banser-nu-harus-siap-ikut-tempur-bersama-tni-135916
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS