Tuesday, March 10, 2015

POLITIK "GENTHONG BABI" DPR JILID II.

Tampaknya DPR 2014-2019 benar2 ingin membuktikan dirinya melebihi DPR periode sebelumnya, dalam kebrengsekan dan kesontoloyoannya. Setelah melakukan kebrengsekan kolektif yg membuat malu demokrasi dan reformasi dg menciptakan pertikaian yg memunculkan Parlemen tandingan, kini akan disusul dg penganggaran yg disebut dg anggaran aspirasi. Kalau rakyat masih ingat, DPR periode sebelumnya juga pernah punya gagasan2 yg mirip tetapi gagal karena protes keras dari masyarakat sipil. Anggaran aspirasi itu dikenal dg julukan "genthong babi" (GB) yg merupakan terjemahan langsung dari istilah "pork barrel" yg dikenal di dalam khazanah perpolitikan AS.

Politik genthong babi (GB) ini sejatinya adalah upaya parpol utk bisa mempertahankan posisi mereka di Parlemen melalui politik uang yg dilegalkan melalui aturan main Parlemen. Caranya yang paling mudah adlh dg mengalokasikan anggaran2 utk membiayai para anggota Parlemen agar mereka bisa menyumbang ke dapil2 konstituen mereka melalui berbagai kegiatan, proyek2, program2 khusus dll. Dalam praktik politik di AS hal ini menjadi salah satu kritik bagi anggota Konggres karena melauli GB itu mereka benar2 bisa bertahan menjadi petahana karena berhasil membawa pulang kue bagi negara bagian dan konstituen. Ini menjelaskan mengapa prosentase ke-petahanaan (incombency) dlm Konggres lebih dari 80%. Rupanya sebagian politisi DPR RI terpikat dg praktik GB ini dan mencoba mengimpornya ke Indonesia. Boleh saja para politisi Indonesia koor dlm mengritik sistem demokrasi Amrik yg dibilang liberal itu, tetapi kalau urusan politik "genthong babi" nya tampaknya koor di DPR kita justru berbalik: SETUJU!

DPR hasil Pileg 2014 rupanya sudah kerasukan penyakit yg sama dan bahkan, hemat saya, lebih dahsyat. Dengan anggaran 1 trilyun yang direncanakan dalam kondisi negara yg sedang prihatin seperti sekarang, bagi saya adalah sebuah kebejatan moral yg dahsyat. Bukan saja upaya ini melawan nalar waras, tetapi juga melecehkan nurani rakyat yg harusnya diwakili. Alih2 para politisi itu memperbaiki diri setelah membuat berbagai blunder yang memalukan, mereka justru mau pesta pora di atas keprihatinan rakyat!

Sayangnya dlm kondisi perpolitikan saat ini, saya tdk yakin bhw tekanan publik akan bisa membuat para poliyo itu berubah. Sebaliknya, kemungkinan mereka akan menjadikan GB sbg alat transaksi dg Pemerintah PJ agar yang disebut terakhir itu tidak diganggu2 di Parlemen!. Apalagi jika PJ juga mendapat desakan dr dalam misalnya oleh Menteri2nya yg berasal dari parpol, rasanya akan susah menolak. Kalau ini benar mk skandal Genthong Babi jilid 2 akan menjadi salah satu 'trade mark' dan keberhasilan DPR periode ini. Mereka akan bersorak gembira, tetapi saya akan bilang: "SHAME ON YOU, GUYS!!"

Simak tautan ini:

http://nasional.kompas.com/read/2015/02/26/15534951/DPR.Diminta.Batalkan.Alokasi.Anggaran.Rp.1.Triliun.untuk.Rumah.Aspirasi
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS