Sunday, August 2, 2015

LAPORAN MUKTAMAR NU KE 33: DIMENSI EKONOMI HAJATAN KAUM NAHDLIYYIN (3)

Hajatan lima tahunan yg bernama Muktamar tak bisa dilepaskan dari dimensi politik ekonomi baik daerah yg dipilih menjadi lokasi ataupun masyarakat setempatan. Demikian pula dengan aktivitas ekonomi forma dan non formal yg mengalami booming. Jombang, ibukota Kabupaten, dan wilayah sekitarnya tahun ini kelimpahan rejeki ekonomi hajatan kaum nahdliyyin tsb.

Seharian Sabtu kemarin saya keliling kota itu. Nyaris tiada tempat yg kosong utk wirausaha. Bahkan halaman Masjid atau mushalla pun ada yg digunakan ole para PKL dadakan. Kalau ada ruang kosong di tepi jalan strategis, kerap terpasang tanda "Parkir" sementara dan semuanya terisi. Apalagi di malam pembukaan Muktamar, rasanya kota Jombang seperti lahan parkir raksasa. 

Sektor formal pun sama. Hotel2 semua fully booked bahkan sampai di Mojokerto. Dan kesempatan emas itupun dimanfaatkan warga Jombang dan sekitarnya utk menyewakan rumah2 mereka selama durasi Muktamar. Karena arena kegiatan Muktamar terbagi di beberapa ponpes besar (Tebuireng, Peterongan, Denanyar, dan Tambakberas), selain yang di Kota, maka peluang bisnis "real estate" dadakan itupun terbuka lebar dan terdesentralisasi. Ini tentu terkait juga dg kegiatan bisnis formal spt pertokoan besar, restoran, travel, dan bisnis pelayanan lain.

Tak sempurna kalau kita belum menyentuh bidang wisata, baik yang umum maupun yg religius. Yg terakhir ini, terutama adlh ziarah di maqbaroh2 para Ulama dan yg kini paling banyak menarik peziarah adlh maqbaroh almaghfurlah Gus Dur di Tebuireng. Seperti maqbaroh para waliyullah di wilayah Jatim dan Jateng serta Jabar, makam Presiden RI ke 4 itu tak pernah sepi pengunjung 24 jam 7 hari seminggu. Dan jumlah para peziarah itu pun sangat besar dan dari seluruh tanah air.

Even Muktamar sudah pasti kian menggenjot wisata ini. Tak heran jika ratusan bus wisata dan ribuan kendaraan roda empat berlerot menuju ke dan kembali dari Tebuireng. Nilai keekonomian wisata ini tak bisa diremehkan karena ia akan berlangsung selama2nya dan tidak tergantung musim dan waktu serta kondisi.

Jika dimensi ekonomi ini dikelola dg profesional dan tetap berorientasi pada kemaslahatan umum, Insya Allah Muktamar NU di mana saja dilaksanakan akan berdampak positif bukan hanya bg kaum nahdliyyin tetapi juga utk semua. Ungkapan "Islam rahmatan lil 'alamin" benar2 akan menemukan momentumnya.

(http://www.muktamarnu.com/terbesar-ratusan-stan-meriahkan-m…)9
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS