Thursday, November 5, 2015

ABSURDITAS DALAM KAMPANYE KANDIDAT CAPRES DI AMERIKA

Mengikuti kampanye capres di AS bisa membuat kita belajar banyak. Salah satu pelajaran berharga (atau tidak berharga sama sekali) adalah bahwa para capres di AS tidak perlu malu utk pamer kebodohan di publik nasional dan dunia. Mungkin karena sudah menjadi negara SUPER maju, dan menganggap dirinya masyarakat paling maju di planet bumi ini, maka apapun si kandidat capres tidak perlu memikirkan konsekuensi perilakunya. Dan ini termasuk ketika mereka sedang pameran kebodohan dalam pernyataan mereka.

Lihat, misalnya, apa yg dilakukan oleh kandidat capres dari Partai Republik, Ben Carson (BC). Kandidat capres ini tercatat pernah melontarkan berbagai statemen kontroversial: bahwa ia menolak warganegara Muslim AS menjadi capres karena, menurutnya, Islam tidak sesuai dg Konstitusi AS. Dia juga bilang bhw Holocaust (genosida terhadap 6 juta bangsa Yahudi oleh Nazi) terjadi karena orang-2 Yahudi Jerman tidak berhak memiliki senjata api utk melawan Hitler. Dan dia melontarkan statemen bahwa melegalkan aborsi (dg alasan apapun) itu sama dengan perbudakan. Tentu saja semua statemennya ini sangat kontroversial dan telah menyulut berbagai protes keras baik dari dalam partainya sendiri maupun dari publik AS. Toh, popularitasnya justru kian meroket (terutama di kalangan pendukung partai Republik) dan bahkan utk sementara telah menyalip popularitas Donald Trump dlm jajak pasca-debat kandidat capres Partai Republik yg ke tiga (28 Oktober 2015 lalu).

Masih ada lagi sebuah pernyataan BC yg absurd dan, bagi saya, sangat memalukan sebagai seorang kandidat capres AS. Pernyataan ini diunggah dari sebuah rekaman video ketika BC pidato dalam sebuah acara wisuda sarjana di Universitas Andrews pada 1998. Dia mengatakan bahwa bangunan piramid di Mesir bukanlah tempat utk menyimpan jenazah-2 para Firaun pada zaman baheula. Menurut BC, yang adalah dokter spesialis bedah syaraf itu, piramid di Mesir kuno adalah tempat penyimpanan gandum! Statemen seperti ini, jika diucapkan orang yang tdk pernah sekolah, mungkin hanya akan dianggap sebuah ketidaktahuan biasa saja. Namun kalau yang melontarkan adalah seorang kandidat capres negara adidaya, yang notabene latar belakang pendidikan dan karirnya adalah ilmuwan dan pakar kedokteran, maka itu adlh sebuah absurditas yang luar biasa. Tak heran jika seorang pakar kepurbakalaan AS yg spesialis Mesir kuno, mengatakan bahwa pernyataan BC ttg piramid itu adalah 'lunatic' alias 'gendheng'. (http://www.buzzfeed.com/natemcdermott/ben-carson-egyptian-pyramids-built-for-grain-storage-not-by?utm_term=.hy4wblDDP#.pulB6X88j)

Saya tidak membayangkan bagaimana jika seorang capres di Indonesia, misalnya, membuat statemen-2 bodoh seperti BC. Pastinya akan menjadi bulan-2an ejekan dan cemooh serta hujatan, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di seluruh dunia. Lalu kenapa kandidat capres seperti BC malah kian ngetop di negeri yg konon paling maju dan paling banyak punya pemenang Hadiah Nobel dalam Iptek itu? Jawabnya bisa macam-2, misalnya: 1) karena kebodohan memang tak mengenal batas (menurut ungkapan bijak fisikawan Albert Einstein); 2) karena dunia memang tidak fair, jadi orang seperti BC pun tetap dianggap capres yang layak, karena ia orang AS; dan 3) karena memang AS saat ini sedang mengalami proses degradasi kualitas kepemimpinan. Apakah BC bisa terpilih menjadi Presiden AS pada pilpres 2016? Jawabannya tentu terpulang kepada rakyat AS sendiri. 
 
Simak tautan ini:
 
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS