Thursday, February 11, 2016

REVISI UU KPK=JEBAKAN BATMAN BUAT PRESIDEN JOKOWI?

Patut dicermati secara kritis mengapa Presiden Jokowi (PJ) terus didorong oleh parpol pendukung beliau (KIH) dan sementara Menterinya (yg paling utama Menkopolhukam dan Menkumham) agar setuju dg revisi UU KPK No. 30 Th 2002. Padahal kalau dilihat secara politik jangka pendek dan menengah, utk kepentingan PJ, langkah revisi tsb adlh salah satu resep paling ampuh utk menggusur legitimasi beliau dan memburamkan prospek beliau terpilih lagi pd 2019.

Mengapa? 1). Tidak ada kepentingan mendesak yg dirasakan publik Indonesia utk merubah UU tsb. Bahkan sebaliknya rakyat makin percaya kpd lembaga antirasuah tsb sebagaimana adanya saat ini; 2). Salah satu komitmen politik PJ adalah bidang pemberantasan korupsi. Revisi UU langsung akan dilihat okeh publik sebagai sebuah inkonsistensi dr komitmen dan bahkan pengingkaran atasnya; 3). Jika PJ menuruti keinginan KIH dan Menteri2 yg dekat dg parpol, maka berarti kemandirian PJ sangat lemah. Pdhl kemandirian tsb justru merupakan salah satu janji politik dan sekaligus daya tarik beliau ketika menjadi capres.; 4). Revis UU KPK adalah kepentingan parpol yg selama ini merasa dirugikan oleh keveradaan KPK sehingga mereka berusaha memperlemahnya. PJ akan dipersepsikan publik sebagai orang yg terlibat dlm pelemahan tsb jika beliau setuju dg usulan2 parpol tsb. Akan sangat sulit bg PJ utk bisa menghilangkan tinta hitam tsb dlm rekam jejak politiknya.

Dengan pertimbanha2 di atas, maka secara politik pragmatispun, PJ lebih banyak ruginya jika mengamini revisi UU KPK. Yg diuntungkan adlh parpol yg selama ini memusuhi KPK dan lawan politik PJ pada 2019. Saya yakin begitu revisi tsb dilakukan sesuai keinginan KIH dan Menteri2 parpol di Kabinetnya, maka PJ akan menjadi target kritik yg tak asa hentinya dari berbagai arah. Bahjan saya berani mengatakan bhw dukungan masyarakt sipil Indonesia thd beliau, yg merupakan salah satu landasan legitomasi politik dan moral kekuasaan beliau, akan mengalami erosi terus menerus.

Pilihan tentu ada pada PJ. Dan tentu saja beliau sudah punya perhitungan yg masak apkh akan lanjut atau tidak dlm soal revisi UU tsb. Namun demikian, sebagai pengamat politik yg juga menginginkan stabilitas politik dan pemerintahan, saya tidak melihat satupun keuntungan bagi PJ utk melakukan hal itu. Paling yg diperoleh beliau hanya pujian sementara dari KIH. Tapi pujian dalam dunia politik adalah seperti buih yg cepat sirna. Semoga PJ memperhatikan dg seksama kemungkinan adanya "jebakan Batman" di balik usaha revisi UU KPK yg sangat tidak populer itu!

Simak tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2016/02/10/337/1309103/kecuali-gerindra-sembilan-fraksi-setuju-revisi-uu-kpk?=utm_source%3Dbr
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS