Hari kedua sebagai undangan di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta, 10/08/2016, saya menjadi pembicara dalam seminar nasional mengenai toleransi. Kalau hari sebelumnya saya bicara soal deradikalisasi (yang sudah saya posting di blog THF ini), dlm seminar ini saya bicara mengenai radikalisme dan intoleransi.

Intoleransi menjadi ancaman serius karena kemajemukan menyiratkan sikap penerimaan, pemahaman, pengakuan, dan bahkan penghormatan terhadap keberbagaian. Kegagalan untuk menjadikan sikap toleran sebagai salah satu orientasi nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat di negeri kita akan memudahkan muncul dan berkembangnya radikalisme.
Peran organisasi masyarakat sipil Indonesia (OMSI), termasuk tetapi tdk terbatas pada Universitas, adalah memberikan pencerahan dan menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan yang semakin kompleks saat ini dan di masa depan dalam konteks globalisasi. Para agamawan, cendekiawan, tokoh-tokoh masyarakat harus mampu memilah dan memilih aspek-2 mana dari globalisasi yg punya nilai positif bagi kehidupan masyarakat kita yg majemuk dan negara kita yg berdasar Pancasila dan UUD 1945.
0 comments:
Post a Comment