Friday, August 12, 2016

MENYIMAK TIGA OPSI PDIP DALAM PILKADA DKI


Setelah 'mbulet' cukup lama, kini mulai ada titik terang dari PDIP soal pencalonan dlm Pillada DKI. Kemarin, Kamis 11/8/16, elit DPP PDIP mengumumkan kpd publik ttg adanya 3 opsi dalam pengajuan calon dlm pilkada DKI. Menurut Sekjen PDIP, Hasto Kristianto (HK), ketiga opsi tsb adalah: 1. PDIP masuk dlm barisan pendukung Ahok dengan mengajukan Djarot Syaiful Hidayat (DSH) sebagai cawagubnya; 2. PDIP mengajukan calon hasil penjaringan yg dilakukan thd 6 calon yg ada; dan 4. PDIP mengajukan calon kejutan alias baru sama sekali diluar kedua opsi 1 dan 2.

Hemat saya, dari ketiga opsi tsb hanya satu yg punya probabilitas tinggi utk menang, yaitu opsi pertama. Dan karenanya ini adalah opsi yg juga paling logis utk diambil oleh partai berlambang Banteng tsb. Pasalnya, setelah Risma menolak jadi calon gubernur, hanya DSH sebagai cawabup Ahok yg merupakan pilihan kedua terbaik bagi PDIP. Inilah opsi paling aman serta tidak menguras terlalu banyak energi untuk pemenangan. Tambahan lagi secara politis opsi ini juga akan membantu menjamin dominasi PDIP dalam perpolitikan di ibu kota serta memerkuat tandem Ahok dengan Presiden Jokowi (PJ).

Memilih opsi kedua sangat riskan bagi PDIP karena calon2 yg telah dijaring tampaknya masih asor jika bersaing dlm hal elektabilitas dan popularitas dengan Ahok. PDIP bahkan meriskir kehilangan pengaruh dlm perpolitikan di DKI kendati punya kursi di DPRD paling besar. Jika Ahok berhasil menang maka parpol2 pendukungnya (Golkar, Hanura, dan Nasdem) yg akan meraup keuntungan politik dlm konstelasi politik pasca Pikada do DKI. PDIP akan terancam terdegradasi di dlm percaturan politik ibukota Republik

Opsi ketiga, adalah yg paling kecil utk diambil PDIP, untuk tak mengatakan sebagai hil yang mustahal. Saya malah menganggap opsi itu hanya semacam sandiwara politik (political gimmick) PDIP yg tujuannya utk tak terlalu kehilangan muka di ranah publik. Secara riil, dlm kontestasi Pilkada DKI saat ini, semua calon potensial sejatinya telah beredar di ranah publik sehingga amat susah memunculkan calon yg bisa benar2 bikin kejutan dan, pd saat yg sama, punya kans memenangi Pilkada. Apkh PDIP, misalnya, mau mengajukan Rizal Ramli (RR) sebagai 'calon kejutan,'? Saya rada pesimis, sebab sampai saat ini belum ada tanda2 dari mantan Menko Maritim tsb bhw beliau tertarik utk ikut terjun dalam kompetisi di Pilkada DKI. Lagi pula, setahu saya, RR rasanya bukan tipe orang yg akan mau menjadi "petugas partai." Atau saya keliru?

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS