Saturday, February 25, 2017

ABDOLKARIM SOROUSH DAN POLITIK IDENTITAS

"Sebagai hasil dari pemahaman dan kesadaran akan kemunduran pada kondisi ummat, maka pemahaman dan kesadaran tentang etnisitas nasional atau suatu identitas keislaman pun menampakkan diri." 
(Abdolkarim Soroush, intelektual Muslim terkemuka asal Iran)

Fenomena maraknya politik identitas dan etno nasionalisme di dunia Islam, bisa dirunut akarnya dari suatu kesadaran dan pemahaman diri ummat Islam yang merasakan terjadinya proses kemunduran dan kekalahan vis-a-vis kekuatan lain, khususnya Barat. Kesadaran tersebut, selain memunculkan greget utk mencari solusi dan jalan keluar yg efektif, ternyata juga menimbulkan dampak lain. Yakni bangkitnya politik identitas serta gerakan etno-nasionalisme religius dengan menggunakan Islam sebagai landasan ideologinya. Agama kemudian direduksi menjadi ideologi politik dan identitas etnis utk mengimbangi ideologi sekuler dan kekuatan bangsa Barat.

Dinamika inilah yang sampai saat ini masih mewarnai pertarungan "Islam vs Barat" yang sejatinya hanya merupakan salah satu dari ekspressi yg muncul di kalangan ummat Islam di dunia. Sebab di Indonesia, ekspressi politik identitas dan etno nasionalisme religius tsb tidak menjadi mainstream di kalangan ummat Islam yg notabene mayoritas penduduknya. Upaya menjadikan Islam sebagai ideologi politik bukannya tidak terjadi atau sudah berhenti, namun tidak pernah berkembang seperti di Timteng, Asia Selatan, atau Afrika Utara. Etno-nasionalisme berlandaskan agama pun tidak pernah mewujud di Indonesia, karena kemampuan ummat Islam utk menjadikan negara-kebangsaan (nation-state) sebagai solusi yang efektif.

Perkembangan-2 mutakhir memang menujukkan munculnya politik identitas, sektarianisme, dan gerakan Islam politik di negeri ini. Fenomena tsb merupakan dialektika perubahan masyarakat Indonesia dan globalisasi, termasuk pengaruh masuknya ideologi transnasional. Namun jika ummat Islam dan para pemimpinnya terus berpegang kepada komitmen kebangsaan dari para pendiri bangsa, maka umat Islam Indonesia jutru akan memberi kontribusi positif bagi peradaban Islam mutakhir dan dunia. Jatidiri kebangsaan yg sangat kuat di dalam mainstream ummat Islam Indonesia, misalnya, merupakan fondasi yg kokoh utk menghadapi godaan politik identitas dan etno-nasionalisme.
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS