Friday, March 10, 2017

KORUPSI E-KTP DAN HIPOKRISI PARA POLITISI SENAYAN

Membaca 'bocoran' dakwaan dlm kasus e-KTP yg konon bersumber dari KPK, benar2 bikin kita muak, marah, dan sakit hati. Kata yg tepat utk para politisi Senayan yg tersangkut di dlmnya, barangkali, adalah para "bedebah" dan "perusak" atau penghancur negara. Atau malah lebih baik dianggap para penghianat (traitors) bangsa dan negara saja.

Hemat saya, tidak ada hukuman yg lebih layak bagi para penghianat dan penghancur negara dan bangsa melebihi hukuman mati atau minimum penjara seumur hidup tanpa kemungkinan mndpt pengampunan (live without parole). Apalagi jika kita melihat mereka masih mencoba mengelak dan, dengan gagah, menyatakan tidak menerima atau mendapatkan cipratan uang korupsi itu saja sudah bikin mau muntah. Saya kira hanya manusia yg tak lagi punya nurani saja yg bisa bilang seperti itu.

Lebih mengerikan dan membuat marah adlh diantara mereka itu para politisi yg memakai agama sbg landasan partai dan omongan2 mereka. Saya setuju merekalah PARA PENISTA AGAMA yg sebenar2 nya penista. Mungkin bg mereka berlaku fatwa ulama-2 NU bhw agar jika mati tdk usah disholati jenazah2 mereka, sebagai sebuah sanksi sosial dan moral.

Anehnya thd para penista agama yg sejati itu, malah tdk ada demo atau aksi massa yg massif dr ormas2 Islam yg mengklaim membela Islam atau membela Ulama dll itu. Bahkan wacana-2 yang keras mengritik mereka di dalam khobah-2 pun nyaris tak terdengar. Bukankah ini temasuk suatu pertanda hipokrisi yg sangat nyata? Wallahua'lam. Semoga azab Tuhan dijatuhkan kepada para penghianat bangsa dan NKRI itu. Amin..

Simak tautan gambar daribdwtik.com di bawah ini:
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS