Sunday, May 14, 2017

GANDHI DAN PENGADILAN NURANI

"Ada sebuah Pengadilan yang lebih tinggi daripada semua lembaga pengadilan; yaitu pengadilan nurani. Ia melampaui seluruh lembaga pengadilan yang lain."
(Mahatma Gandhi, pejuang anti kekerasan dan Bapak Bangsa India, 1869-1948)

Dalam sejarah perjuangan para pemimpin dan pahlawan serta orang-orang besar di dunia, acap kali terjadi bahwa mereka mengalami berbagai perlakuan tidak adil dan kesewenang-wenangan atas nama hukum. Tokoh-tokoh besar di zaman modern seperti Gandhi, Soekarno, Hatta, Sjahrir, Mandela, Aungsan Su Kyi, dll. tercatat oleh sejarah telah mengalami hal seperti itu. Rezim-rezim penindas senantiasa menggunakan hukum untuk melegitimasi kekuasaan mereka. Seolah-olah jika hukum sudah diterapkan maka keadilan juga sudah dicapai. Padahal hukum yang gunakan oleh rezim-rezim tsb sama sekali tidak mewakili keadilan, tetapi kekuasaan.

Karenanya dalam menyikapi suatu putusan hukum, kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi yakni proses hukum yang formal saja. Kendati ia sangat penting, tetapi yang lebih penting adalah jiwa yang melandasi putusan itu sendiri. Sebab proses hukum bisa saja terwujud sampai sedetil-detilnya sebagaimana tertulis, namun ternyata ia hanya melayani sebuah kekuatan penekan tertentu. Biasanya tampilan yg tampak adil di permukaan tsb ternyata tidak mampu menghadapi test yg diajukan oleh nurani: "benarkah putusan tsb adil secara moral?"

Dalam sejarah perjuangan para pahlawan dan tokoh-2 besar, ternyata terbukti bahwa hukuman-2 yg dijatuhkan kepada mereka adalah hanya bersifat pemaksaan melalui sistem hukum yg dikontrol oleh kekuasaan tiran. Dan sejarah membuktikan bahwa mereka sama sekali tdk bersalah dalam pengadilan nurani dan moral. Dan itulah yang membuat perjuangan mereka tak sia-sia.

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS