Tuesday, August 7, 2018

NU DALAM PUSARAN PILPRES 2019 & MANUVER CAK IMIN

Dialog di CNN-TV tadi malam (6/8/2018) membahas dinamika politik terkait dengan manuver Muhaimin Iskandar, atau yg dikenal dengan panggilan Cak Imin (CI), untuk mendapatkan kursi cawapres mendampingi Presiden Jokowi (PJ) pada Pilpres 2019. Saya bersama Luluk Hamidah (LH), Wasekjen PKB), dipandu oleh mas Budi Adiputro (Didit) dari CNN TV.

Manuver CI dengan mobilisasi Kyai-kyai NU untuk mendukungnya, menurut hemat saya adalah ibarat perjuangan petinju di ronde terakhir utk melancarkan pukulan-pukulan bertubi-tubi, yang bisa menjadi berbalik kepada dirinya sendiri. Politik NU idealnya adalah politik moral yang luhur (moral high ground politics) dan bukan politik manuver taktis (tactical politics). Yang disebut terakhir itu adalah sebagaimana yang telah dipertunjukkan dalam mobilisasi para Kyai di PBNU beberapa hari lalu.

Bagi PKB, tentu saja, manuver semacam itu dianggap sebagai salah satu upaya yang sah dan bahkan niscaya dalam rangka merebut simpati PJ. Sebab dengan cara apropriasi para Kyai dengan jumlah cukup banyak, konon sekitar 95 orang, maka citra CI sebagai tokoh yang didukung para ulama dan NU sebagai organisasi akan sangat kuat. Tambahn pula, secara fair mesti diakui bhw CI memang salah seorang kandidat cawapres di kubu petahana yang memiliki kualifikasi terbaik: berpengalaman menjadi pimpinan parpol nyaris 15 th; menjadi wakil Ketua DPR, menjabat Menteri, menjadi wakil Ketua MPR, dll.

Namun hemat saya PJ akan menyikapi usul para Kyai pendukung CI melalui PBNU ini secara obyektif yakni menyikapinya sebagai saran atau masukan yang tak ada bedanya dengan saran-saran dari kelompok-2 kepentingan lain baik parpol maupun masyarakat sipil. Dengan demikian, jika ada manuver yang berlebihan seperti ultimatum thd PJ, jika usulan para Kyai tsb tidak direspon sesuai keinginan mereka, maka justru bisa berbalik (backfired) merugikan CI.

Selain itu, manuver CI juga bisa ditafsirkan oleh PJ, dan publik, bhw NU (struktural) tidak solid, karena elit ormas Islam terbesar ini masih belum sepakat dengan kandidat cawapres. Setidaknya masih ada KH. Ma'ruf Amien (Rois Aam PBNU), KH. Said Aqil Siradj (Ketum PBNU); selain CI (Ketum PKB) yang punya aspirasi sebagai kandidat. Sementara itu di kalangan akar rumput NU atau yang biasa disebut kelmpok NU kultural ada dukungan yang kuat kepada tokoh NU non struktural dan non parpol seperti mantan Ketua MK, Prof. Mahfud MD (MMD).

Oleh sebab itu prediksi saya PJ akan menilai semua aspirasi dan usul yang diberikan kepada beliau oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat sipil dan parpol secara seksama dan berimbang. Pada analisa terakhir, beliaulah yang akan menjadi pengguna (user) utama karena Wapres adalah pendamping beliau dalam mengelola pemerintahan dan menghadapi berbagai persoalan strategis pada5 tahun yang akan datang.
Silakan disimak rekaman video di bawah ini dan mengomentari. Terimakasih (MASH).

https://www.youtube.com/watch?v=nOAhvb9XzAo&feature=youtu.be
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS