Sunday, March 29, 2020

BELAJAR LOCKDOWN DARI PENGALAMAN TIONGKOK & ITALIA


Agar supaya kebijakan publik spt lockdown efektif, sekurang-kurangnya 3 syarat utama harus dipenuhi:

1. Pemerintah yg siap memberikan jamsos kpd rakyat, termasuk sediaan bahan pangan dan pengoban, termasuk tes cepat (rapid test) kpd publik;
2. Rakyat yg punya kepercayaan (trust) kpd Pemerintah bhw mereka tidak akan dibiarkan kleleran alias nestapa selama lockdown berlaku, dan;
3. Jika dua syarat tsb dipenuhi, baru Pemerintah dan masy sipil bekerjasama melaksanakan kebijakan tsb dengan diiringi sanksi yg tegas.

Ketiga syarat tsb dipenuhi dengan baik oleh Pemerintah dan warga di Tiongkok dan tidak dipenuhi di Italia. Pemerintah Tiongkok berhasil dengan cepat menurunkan dan bahkan menyetop penyebaran Covid19, sedang Pemerintah Italia masih belum sekuat RRT, kendati mulai ada penurunan jumlah kasus Covid19.

Di Indonesia, kebijakan Pemerintah tak diikuti secara konsisten baik oleh penyelenggara negara dan aparat, apalagi oleh masyarakat. Jamsos masih dalam bentuk klaim dan janji yang belum terbukti secara nyata dan meluas. Karena itu pemberian sanksi hukum juga tidak akan efektif.

Fakta tentang penyebaran Virus ini di Indonesia bukan cemderung makin menurun, tetapi ada tren masa doubling (jumlahnya jadi dobel) semakin dekat, yaitu setiap dua hari. Negara2 lain misalnya Italia dan RRT bisa 13 hari dan 33 hari!

Semoga Pemerintah Indonesia, baik Pusat maupun Daerah, segera menyatukan dan memfokuskan pikiran dan kerja utk keselamatan nyawa warganya. Tunda dulu proyek2 yg menghabiskan anggaran tetapi tak berdampak bg penanggualngan benvana wabah Covid19.

Ingat: Melindungi setiap warganegara dan penduduk Indonesia adalah amanat Konstitusi. Mengabaikannya, dengan alasan apapun, wajib hukumnya ditolak dan digugat oleh rakyat! Dan Pemerintah yg abai akan kehilangan legitimasinya di mata rakyat. IMHO.

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS