Wednesday, March 11, 2020

PENYEBARAN IDEOLOGI KHILAFAHISME PASCA PEMBUBARAN HTI

Pembubaran organisasi HTI mestinya berarti termasuk melarang penyebaran ideologi KHILAFAHISMEnya. Organisasi bisa saja ganti rupa & warna. Ideologi TIDAK. HTI dalam bentuk ormas, bisa ditiadakan dan akan bermimikri menjadi ormas-ormas dg nama, bentuk, dan kegiatan-kegiatan lain, tetapi penyebaran ideologi Khilafahisme akan tetap menjadi pesan utama.

Deradikalisasi, hemat saya, bukan hanya ditujukan kepada mereka yg SUDAH terpapar idelogi radikal belaka, tetapi juga kepada seluruh warganegara dan penyelenggara negara yang belum terpapar. Ia lebih merupakan sebuah GERAKAN nasional ketimbang hanya PROGRAM atau, apalagi, sekedar PROYEK!

Salah satu manifestasi deradikalisasi, yakni wacana dan praksis kontra ideologi, bisa diibaratkan seperti IMUNISASI agar bangsa Indonesia tak rentan terhadap virus Khilafahisme dan mempunyai kapasitas mendeteksi keberadaannya. Ia juga menjaga & membersihkan lingkungan agar virus tsb tak mudah menyebar & berjangkit.

Tujuan dari Gerakan Deradikalisasi Nasional (GDN) adalah: Warganegara & penyelenggara negara memiliki pemahaman bahwa ideologi Khilafahisme ala HTI menolak keberadaan NKRI! Ideologi Khilafahisme ala HTI adalah ancaman EKSISTENSIAL NKRI. Selanjutnya, dengan pemahaman tsb, mereka mampu mendeteksi, menolak, dan menanggulangi penyebaran Khilafahisme sedini dan seluas mungkin. IMHO

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS