Friday, July 3, 2020

PROTES TERHADAP RUU HIP & PEMBAKARAN BENDERA PDIP

Insiden pembakaran bendera PDIP yang terjadi saat demo yang digelar oleh Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK)-NKRI dalam rangka menolak RUU HIP didiskusikan dalam dialog CNN TV. Narsum selain saya, adalah Asep Syarifuddin (AS) dari ANAK-NKRI dan FX. Samekto (FX) dari BPIP, dengan dipandu oleh mas Heri (CNN TV). FX mencoba memberi penjelasan ttg perlunya sebuah perundang-undangan yang akan melindungi dan mendorong pembinaan thd Pancasila. Sedangkan AS menolak RUU HIP karena dianggap mereduksi Pancasila

Saya memberikan analisa yg intinya membedakan antara protes thd RUU HIP, yg adalah hak warganegara dalam sistem demokrasi, dengan pembakjaran bendera PDIP, yang adalah sebuah tindakan politik yang dapat dianggap melanggar etika dan/ atau aturan hukum. PDIP yg merasa dirugikan dan dilecehkan kehormatan partainya, memilih jalan hukum. Sementara ANAK-NKRI justru menyerukan Siaga 1 dan menyerukan agar siap-2 untuk berjihad qital. Bagi saya, sebagai pengamat politiik, pendekatan PDIP lebih demokratis, elegan, dan konstruktif dibanding apa yang dipilih ANAK-NKRI.

Namun demikian, akan lebih baik jika semua pihak melakukan resolusi konflik dengan saling berdialog sebab menggunakan jalan hukum, apalagi melakukan ancaman kekerasan, keduanya akan makin memicu ketegangan dan bukan sebuah solusi yang baik dalam situasi saat ini. Silakan anda menyimak dan memberikan komen.

Simak rekaman video ini:

https://www.youtube.com/watch?v=wOjq5xh4fng
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS