Kabar duka itu datang sekitar jam 20-00 WIB, atau jam 8.00 waktu Boston, Massachusetts, AS, melalui telepon. Kami kehilangan salah seorang teman dekat, mentor, dan role model yang sangat berjasa dalam kehidupan keluarga kami: Dr. Renta M. Hutabarat dalam usia 65. Kak Renta, demikian saya dan isteri memanggil beliau, dan Namboru atau 'Bou Renta, begitu puteri saya memanggil beliau, telah tiada setelah sakit yg tak lama di RS Bingham Young, Boston, AS.
Kami saling kenal melalui Bang Toman Hutabarat, kakak dari mendiang, ketika sedang mencari sekolah utk Lily, puteri semata wayang kami selepas SMP. Bang Toman menyarankan agar saya mengontak adiknya, Dr. Renta Hutabarat, yg tinggal di AS. Lily akhirnya sekolah SMAnya di Boston dan tinggal dg keluarga kak Renta. Beliau seorang perempuan yg benar-benar sesuai sebagai role model puteri kami yg sedang tumbuh: Saintis, independen, manajer perusahaan yang kompeten, dan pelindung keluarga besar. Beliau dengan adik bungsunya, kak Heidi Hutabarat, tinggal serumah bersama naka-anak angkatnya, mbak Indah Hutabarat dan mas Bimo.
Kami yg berbeda latarbelakang etnis dan agama, tetapi sesama Indonesia menjadi seperti saudara-saudari. Lily menganggap Namborunya sudah seperti ibunda, dan rumah di Boston sebagai rumahnya yg kedua. Bahkan setelah melanjutkan ke S1 di Penn State dan S2-S3 di UC Irvine, Lily selalu "mudik" ke Boston selama libur Natal dan Tahun Baru. Kahilangan ini bagi keluarga kami, khususnya bagi Lily adalah sebuah kehilangan yg luarbiasa. Kak Renta telah berjasa menjadi obor penerang dan pengawas bagi Lily dalam menapaki kehidupan di masa remaja yang sampai menjadi perempuan dewasa yg mandiri.
Selamat jalan Kak, bersitirahatlah dengan tenang. RIP. Amen.🌺
0 comments:
Post a Comment