Doktrin perang pencegahan (preventive war) dan strategi serangan dadakan (preemptive strike) AS yg digagas dan dilaksanakan pd masa Presiden Bush Jr. tampaknya masih berlaku, dan mungkin makin intensif, stlh Presiden Obama menggantikannya. Ini terbukti dengan massifnya penggunakan pesawat tanpa awak (drones) dlm operasi CIA di Afghanistan, Pakistan, dan Yaman. Menurut laporan media AS, sudah lebih dari 3000 korban drone di laporkan di 3 negara tsb. Korban sebanyak itu bukan hanya para teroris dan kelompok-2 militan saja tetapi juga warga sipil biasa (http://www.washingtonpost.com/world/national-security/brennan-nomination-opens-obama-to-criticism-on-secret-targeted-killings/2013/02/05/8f3c94f0-6fb0-11e2-8b8d-e0b59a1b8e2a_story_1.html). Yang menghebohkan adlh pangkalan utk drone ternyata dibangun di negara-2 sekutu AS spt Saudi Arabia (lihat gambar). Serangan drone thd gembong teroris Al-Qaeda, termasuk Al-Awlaki, di Yaman, konon berasal dari pangkalan tsb (http://www.nytimes.com/2013/02/06/world/middleeast/with-brennan-pick-a-light-on-drone-strikes-hazards.html?hp&pagewanted=all&_r=0). Mungkinkah pangkalan drone juga akan dibangun di sekitar wilayah kita? Wallahua'lam.
0 comments:
Post a Comment