Thursday, May 30, 2013

MEDIA BERAFILIASI PARPOL YANG TERDEPAN MENGGEMBOSI JOKOWI-AHOK

Lawan paling gigih, tetapi sekaligus 'njelehi', dari Gub DKI Jakarta bukanlah DPRD DKI, parpol, masyarakat sipil, atau pengamat, tetapi media yg menjadi corong parpol. Dlm kasus interpelasi dan protes-2 thd program KJS, sebenarnya pokok masalahnya adalh teknis dan tak memerlukan interpelasi, apalagi kalau sampai pemakzulan. Semuanya itu pepesan kosong politik yang tujuannya hanya untuk mengerem popularitas Jokowi-Ahok dan melejitnya nama Jokowi dalam laga Capres 2014. Dan media berperan sebagai "agenda setter" agar masalah KJS tetap 'hidup' dan kalau bisa berkembang sebagai wacana politik yg besar. Sejatinya, upaya interpelasi di DPRD sudah kandas, dan "bukti" yg sering digembar-gemborkan bhw 16 RS yg konon menolak program KJS juga sudah ketahuan bohongnya. Tetapi kalau anda rajin lihat Metro TV danTV One, serta mengikuti postingan portal RMOL, misalnya, maka seolah-olah isu interpelasi itu masih ada dan akan berlanjut. Bahkan sekarang diberitakan akan ada "ribuan" orang akan mendemo Jokowi! Saya berani pastikan bahwa berita itu cuma hoax untuk menghidupkan upaya penggembosan Jokowi. Semua orang tahu belaka bahwa Metro (Nasdem), TV-One (Golkar), dan RMOL (yg bossnya dekat dg Demokrat) sejak awal punya agenda politik penggembosan itu. Masih segar dlm ingatan publik wawancara TV One dg Jokowi dlm rangka 100 hari yg sangat tendensius dan malah menuai protes keras dari khalayak DKI. Publik DKI harus lebih kritis thd media-2 yg punya agenda politik praktis itu supaya kehidupan demokrasi di Jakarta lebih sehat dan Pemda DKI bisa melaksanakan tugas dengan lebih baik.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/05/30/112548/Ribuan-Orang-akan-Demo-Jokowi-karena-Tak-Pro-Rakyat-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS