Tuesday, June 25, 2013

AS HIKAM: TAK PERLU NYINYIR KEPADA JOKOWI DAN PESTA RAKYAT JAKARTA

Tri Kurniawan - Okezone
Minggu, 23 Juni 2013 08:32 wib
Joko Widodo
Joko Widodo
JAKARTA - Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sukses menyedot perhatian warga Ibu Kota. Berbagai acara yang merakyat digelar pria asal Solo itu. Pengamat Politik menilai, Jokowi ingin tampil beda dibandingkan pemimpin lainnya.

"Kalau menurut saya dia ingin tampil beda, itu sah-sah saja," kata Pengamat Politik Unpad, Dedy Mulyana kepada Okezone, Sabtu (22/6/2013).

Dia tak melihat gaya Jokowi meniru tokoh lainnya termasuk mantan Presiden Soekarno. Dedy yakin, kedekatan dengan warga murni gaya Jokowi tanpa dibuat-buat. "Ini khas Jokowi," singkatnya.

Dampak dari kedekatan Jokowi dengan warga tentu positif. Namun, akan sulit menembak apakah ada agenda tersembunyi atau tidak dibalik kegiatan Jokowi. Soal isu pencapresan Jokowi, Dedy menyarankan tidak pada Pemilu 2014.

"Mendingan tuntaskan dulu Jakarta, peluang Capres akan lebih terbuka," ungkapnya.

Sebaliknya, jika Jokowi gagal memimpin Ibu Kota, maka dampak buruknya juga akan besar. "Lebih baik dia (Jokowi) sabar. Jangan sampai dianggap oportunis," cetusnya.

Sementara, Pengamat Politik AS Hikam berharap tidak ada yang cerewet dengan banyaknya pesta rakyat yang digelar Jokowi. Dia menilai, hingga saat ini tidak ada yang salah jika Jokowi membuat acara yang menghibur warga.

"Jokowi itu memang disukai rakyat dan dia tahu cara membuat rakyat dekat dengan pemerintah. Jokowi apa adanya, pestanya dengan banyak orang, jadi jangan ada yang nyinyir (cerewet)," kata dia.

Menurutnya, beragam acara yang melibatkan warga Ibu Kota merupakan bagian dari Jokowi bersosialisasi. Selama ini, pemerintah dikenal jauh dengan rakyatnya. "Dia punya strategi pendekatan komunikasi dengan rakyat begitu, bukan hanya memerintah sana sini," tegasnya.

Kalau pemimpin dekat dengan rakyat, kemungkinan besar program pemerintah juga akan mendapat dukungan. Rakyat akan menuruti keinginan Jokowi karena percaya jika mantan wali kota Solo itu sudah dekat.

"Kalau pemimpin tidak dekat, rakyat juga tidak akan mau menuruti," pungkasnya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS