Wednesday, June 26, 2013

PERMINTAAN MAAF PAK SBY SOAL ASAP ADALAH ETIKET BERTETANGGA BAIK

Soal permintaan maaf Presiden SBY terkait asap, saya berbeda pendapat dg para pengritik beliau. Hemat saya, hal itu bukanlah sesuatu yg memalukan RI atau rakyat atau Pemerintah. Itu adalah adab sopan santun, meminta maaf jika kita mengganggu (kendati mungkin tidak sengaja, apalagi kalau sengaka!). Sudah merupakan adat ketimuran, sikap rendah hati ditunjukkan, dan itu bukanlah kelemahan. Yang penting adalah sejauhmana Pemerintah RI (baik sendirian atau bersama tetangga) mengusut pihak-2 yg bertanggungjawab thd pembakaran lahan yg membahayakan dan menyeabkan polusi asap tsb. Permintaan maaf Pak SBY adalah sebuah etiket seorang pemimpin. Sama halnya kalau seorang kepala rumah tangga minta maaf karena di rumahnya ada masalah yg kemudian (sengaja atau tidak) mengganggu tetangga. Saya justru respek kepada Presiden SBY dan balik heran kepada mereka yg memolitisasi hal ini dan menganggapnya sebagai tindakan kurang nasionalis atau patriotik. Perlu nalar yang benar dan nurani yg jernih dalam kehidupan bertetangga, termasuk urusan antar-bangsa. Toh, kalau asap masih terus muncul setiap tahun, kata maaf seribu kali sehari tak akan digubris tetangga. Tahu-tahu sudah sampai di Mahkamah Internasional atau PBB atau entah apa lagi.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.merdeka.com/peristiwa/permintaan-maaf-sby-pada-malaysia-bikin-malu-indonesia.htmlhttp://www.merdeka.com/peristiwa/permintaan-maaf-sby-pada-malaysia-bikin-malu-indonesia.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS