Soal permintaan maaf Presiden SBY terkait
asap, saya berbeda pendapat dg para pengritik beliau. Hemat saya, hal
itu bukanlah sesuatu yg memalukan RI atau rakyat atau Pemerintah. Itu
adalah adab sopan santun, meminta maaf jika kita mengganggu
(kendati mungkin tidak sengaja, apalagi kalau sengaka!). Sudah
merupakan adat ketimuran, sikap rendah hati ditunjukkan, dan itu
bukanlah kelemahan. Yang penting adalah sejauhmana Pemerintah RI (baik
sendirian atau bersama tetangga) mengusut pihak-2 yg bertanggungjawab
thd pembakaran lahan yg membahayakan dan menyeabkan polusi asap tsb.
Permintaan maaf Pak SBY adalah sebuah etiket seorang pemimpin. Sama
halnya kalau seorang kepala rumah tangga minta maaf karena di rumahnya
ada masalah yg kemudian (sengaja atau tidak) mengganggu tetangga. Saya
justru respek kepada Presiden SBY dan balik heran kepada mereka yg
memolitisasi hal ini dan menganggapnya sebagai tindakan kurang
nasionalis atau patriotik. Perlu nalar yang benar dan nurani yg jernih
dalam kehidupan bertetangga, termasuk urusan antar-bangsa. Toh, kalau
asap masih terus muncul setiap tahun, kata maaf seribu kali sehari tak
akan digubris tetangga. Tahu-tahu sudah sampai di Mahkamah Internasional
atau PBB atau entah apa lagi.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.merdeka.com/peristiwa/permintaan-maaf-sby-pada-malaysia-bikin-malu-indonesia.htmlhttp://www.merdeka.com/peristiwa/permintaan-maaf-sby-pada-malaysia-bikin-malu-indonesia.html
Wednesday, June 26, 2013
Home »
» PERMINTAAN MAAF PAK SBY SOAL ASAP ADALAH ETIKET BERTETANGGA BAIK
0 comments:
Post a Comment