5 Aug 2013 21:05:19
Jakarta, Aktual.co - Analis sosial politik AS Hikam membantah
analisa yang menegaskan pelaku teror Vihara Ekayana, Jakarta Barat
seakan terlepas dari gerakan jihadis dan fundamentalis radikal Islam
yang selama ini melakukan aksinya di Indonesia.
"Saya menolak argumen tersebut. Ini bukan soal curiga atau mengabaikan obyektifitas. Tetapi sudah sangat kuat indikasi dan bukti-bukti bahwa Indonesia masih dan akan terus menjadi lahan operasi dan sasaran kelompok jihadis radikal," kata Hikam kepada Aktual.co, Senin (5/8).
Hemat Hikam, polisi tak perlu berpretensi obyektif supaya mendapat pujian dari sekelompok orang yang tidak peka atau skeptis terhadap ancaman aksi teror dan gerakan jihadis radikal di Republik ini.
"Justru lebih baik jika Polri dan jajarannya sigap, cepat, dan tegas saja memberangus pelaku dan jejaring teroris itu. Suka atau tidak, teorisme adalah ancaman dan musuh nyata bangsa dan negara kita. Dari manapun sumbernya, dan siapapun pelakunya," demikian Hikam yang bekas menteri zaman Gus Dur.
"Saya menolak argumen tersebut. Ini bukan soal curiga atau mengabaikan obyektifitas. Tetapi sudah sangat kuat indikasi dan bukti-bukti bahwa Indonesia masih dan akan terus menjadi lahan operasi dan sasaran kelompok jihadis radikal," kata Hikam kepada Aktual.co, Senin (5/8).
Hemat Hikam, polisi tak perlu berpretensi obyektif supaya mendapat pujian dari sekelompok orang yang tidak peka atau skeptis terhadap ancaman aksi teror dan gerakan jihadis radikal di Republik ini.
"Justru lebih baik jika Polri dan jajarannya sigap, cepat, dan tegas saja memberangus pelaku dan jejaring teroris itu. Suka atau tidak, teorisme adalah ancaman dan musuh nyata bangsa dan negara kita. Dari manapun sumbernya, dan siapapun pelakunya," demikian Hikam yang bekas menteri zaman Gus Dur.
Ari Purwanto
0 comments:
Post a Comment