Thursday, October 3, 2013

KENAPA PARA MENTERI DIHIMBAU TIDAK BICARA POLITIK?

Menyimak dengan seksama himbauan Presiden SBY agar para Menteri tdk mengomentari isu-2 politik, rasanya memang berpotensi menimbulkan kontroversi jika tdk diklarifikasi atau dijelaskan dengan baik. Saya sependapat dg Tjahjo Kumolo (TK), bhw sekurang-2nya ada "ambiguitas" dalam himbauan tsb. Sebab bukankah diantara para Menteri tsb ada yg sedang ikut konvemsi capres? (Dahlan Iskan, Gita Wiryawan) Apakah mereka tdk boleh mengomentari isu politik? Lalu mereka harus bicara apa, jika harus melakukan kampanye? Bukankah ada yg curiga bawa "himbauan" Presiden tsb akan membuat peserta konvensi spt Dahlan Iskan (DI) -yg amat piawai bicara itu-  tdk punya bahan utk kampanye? Semua orang tahu belaka bahwa DI dikenal sangat paham dg isu-2 politik, ekonomi, dan sosial yg mampu menarik simpati publik di negeri ini? Apakah himbauan Pak SBY itu tidak akan membuat para peserta konvensi yg berlatarbelakang anggota Kabinet "kalah sebelum bertarung?". Dan akhirnya, pertanyaan terpenting adalah ini: siapa yg paling diuntungkan oleh himbauan Presiden itu?. Secara Konsttitusional maupun peraturan perundang-undangan tidak mungkin para Menteri dibatasi hak politiknya kendatipun mereka bukan peserta konvensi. Apalagi jika mereka sedang berada dalam posisi ikut konvensi merebut posisi capres, secara fatsoen politik sangat tidak elok jika mereka dilarang bicara issu-2 politik! Hemat saya, tergantung kualitas omongan para Menteri tsb cukup baik atau tidak di mata publik. Kalau para Menteri memang omongannya tdk asbun dan bikin heboh, sy kira sah-2 saja. Mohon klarifikasi, Pak SBY...

Selanjutnya baca tautan ini:

http://m.aktual.co/politik/125133pdip-pertanyakan-sby-larang-menteri-bicara-politik
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS