Wednesday, November 6, 2013

PENYADAPAN OLEH AS, INDONESIA HARUS TEGAS

Saya pernah mendengar sebuah pameo dari seorang tokoh intelijen senior, bahwa "intel itu boleh melakukan apa saja. Yang penting jangan sampai ketahuan." Demikian pula, dalam praktik diplomasi, konon, "intelijen adalah suatu keniscayaan bukan sebuah pilihan." Dari kedua pameo ini tampak bahwa praktik penyadapan yg dilakukan AS di negara-2 sahabat, sejatinya merupakan suatu praktik yang dianggap "biasa" saja. Diplomat-2 yang menjadi wakil di negara-2 sahabat pun pada hakekatnya juga berfungsi sebagai "intel" karena mereka pun melakukan pengumpulan infomasi di negara tempat mereka bertugas, yang kemudian diolah menjadi produk intelijen. Termasuk praktik menyadap pun sejatinya bukan sesuatu yang dianggap "tabu", sejauh hal itu tidak diketahui dan di blow-up di ranah publik. Jika sampai penyadapan tsb ketahuan maka sudah pasti kegiatan intelijen telah bocor dan potensi politiknya akan sangat besar. Termasuk pemutusan hubungan diplomatik dan malah dalam sejarah dunia pernah juga menimbulkan perang! Skandal penyadapan oleh AS terhadap negara-2 sahabat, termasuk di indonesia, jika tidak segera dicarikan solusi win-win, akan sangat memengaruhi hubungan negara-2 sasaran dengan AS. Bisa saja negara-2 besar dan kuat seperti Jerman dan Brazil akan membawa ke ranah peradilan internasional yang kemudian akan diikuti oleh negara lain. Indonesia, sebagai negara sahabat AS, perlu menyikapi dengan elegan tetapi tegas serta bermartabat. Bagaimanapun juga sebagai tamu, tentu sangat tidak etis melakukan penyadapan terhadap pihak yang empunya rumah. Sambil ketahuan.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.aktual.co/politik/010258sby-harus-tegas-terkait-aksi-penyadapan-as-dan-australia
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS