Saturday, December 28, 2013

PERTAHANKAN DINASTI POLITIK BANTEN, GOLKAR PRO-KORUPTOR?

Sabtu, 28 Desember 2013 10:31 wib
Arief Setyadi - Okezone
Ilustrasi Okezone


JAKARTA - Tertangkapnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggoyangkan Partai Golkar di Banten, terlebih dengan isu politik dinasti yang terbangun. Namun, Golkar malah kembali menempatkan adik Ratu Atut itu sebagai Ketua DPD I, ini semakin mencerminkan bukti dinasti politik semakin kuat.

"Kalau soal hak itu (sebagai Ketua DPD I) memang Ratu Tatu itu punya hak. Masalahnya kan Golkar akan diterima publik atau tidak. Menurut saya sih tidak," kata Pengamat politik AS Hikam kepada Okezone, Jumat (27/12/2013).

Lagi pula, sambung Hikam, sebagai partai besar, memang Golkar tidak memiliki calon yang lebih kredibel selain Ratu Tatu untuk menggantikan Hikmat Tomet. Hal ini tentu menjadi pertanyaan publik. "Kalau memang itu tetap dipertahankan akan dipandang oleh rakyat sebagai partai yang mendukung korupsi," jelasnya.

Seperti diketahui, sejak suami Ratu Atut, Hikmat Tomet, meninggal, posisi Ketua DPD I Golkar Banten kosong. Ada dua calon kuat yakni Sekertaris DPD I Banten yang juga Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Aryadi dan Ratu Tatu Chasanah.

Namun setelah dilakukan voting, Ratu Ratu menang tipis dengan perolehan enam suara, sedangkan Iman hanya lima suara.

Adik Ratu Atut Chosiyah, Ratu Tatu Chasanah, terpilih sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Banten dalam musyawarah daerah luar biasa (musdalub) yang digelar Jumat 27 Desember. (ydh)
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS