Wednesday, January 22, 2014

TAK SEMESTINYA MAHFUD MD MEMAKAI KATA-2 VULGAR

Saya bisa mengerti kenapa Prof. Mahfud MD (MMD) marah terhadap Ahmad Jazuli Abdillah (AJA), mantan jubir pasangan cagub Banten Wahidin Halim-Irna Narulita (WHIN). Tudingan bhw mantan Ketua MK bertemu dengan Gub Banten Atut Chosiyah (AC) di lapangan bola sebelum putusan MK dijatuhkan, tentu sangat menyakitkan jika tanpa disertai bukti-2. Namun demikian kurang sependapat dengan MMD yang memakai istilah-2 yg, hemat saya, tidak pas ketika mengekspressikan kemarahan beliau. Misalnya, kata "binatang" dan "kafir" yg keluar dari mulut tokoh yg sedang mencalonkan diri sebagai capres/cawapres itu. Bagi saya, penggunaan istilah dalam wacana publik seorang tokoh sebesar MMD mestinya lebih terkontrol. Ketika beliau bilang "Tidak masuk di otak orang..", misalnya, saya kira tidak masalah. Atau kalau beliau bilang "bodoh", misalnya. Tetapi kata "binatang" dan "kafir" rasanya bukan istilah yg bisa menarik simpati publik, walaupun MMD memang dlm keadaan marah kepada AJA yang (mungkin) dianggapnya memfitnah diri beliau.  Bagaimanapun sebagai figur terkemuka, tingkah laku dan ucapan beliau akan selalu disorot publik. Statemen yang spontan, jujur, dan terbuka, memang bisa menarik. Tetapi dalam komunikasi politik seorang calon Presiden atau Wapres, akan lebih tepat kalau menghindari kata-2 yg terlalu vulgar. Sudah saatnya MMD mengangkat seorang jubir yang bisa mengambil jarak emosional ketika menjawab masalah-2 sensitif spt itu. Sayang kalau karena statemen-2 spontan lantas simpati publik kpd beliau berkurang. Politik, bagaimanapun, sebagian ditentukan oleh persepsi publik.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2014/01/22/339/930046/disebut-pernah-bertemu-atut-ini-kata-mahfud-md
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS