Wednesday, February 5, 2014

SIAPA YANG DIUNTUNGKAN JIKA JOKOWI TAK JADI CAPRES?

Politik, konon, adalah seni dari segala kemungkinan. Jadi ketika ada pertanyaan mungkinkah Gub Jokowi tidak menjadi capres 2014, maka jawaban yg logis tentu mungkin saja. Namun demikian, ketika pertanyaan berikutnya, yaitu 'lalu siapa penggantinya?', dilontarkan, jawabnya menjadi tak mudah. Saya sepakat dengan Prof. Ikrar Nusa Bakti (INB) bhwa sampai saat ini masih sulit menemukan sosok yang bisa ditandingkan dengan mantan Walikota Solo tsb. Bahkan, kalaupun Prabowo Subianto (PS) sering disebut sebagai pesaing paling kuat bagi beliau pun, ada hal yg masih menganjal. Yakni track record mantan Pangkostrad itu dalam masalah HAM yang masih menyisakan pertanyaan dan bahkan perlawanan setidaknya dari sebagaian kalangan di masyarakat sipil Indonesia. Demikian pula jika PDIP menang dalam Pileg dan memutuskan mengajukan Ketum DPPnya sebagai capres, tampaknya akan merupakan sebuah keputusan yang keliru karena Megawati bukanlah capres KW-1. Jokowi sendiri tentu tidak memiliki ganjalan apapun jika dirinya tak menjadi capres atau cawapres, karena faktanya beliau belum pernah mengajukan diri dan/atau dicalonkan sebagai kandidat presiden atau cawapres hingga saat ini. Hemat saya, siapapun 'pengganti' Jokowi sebagai capres dari PDIP, bisa dipastikan tidak akan memiliki daya tarik yg mampu menangguk suara yang signifikan dalam Pilpres. Sebaliknya dengan capres dari partai lain. Peluang mereka justru makin terbuka utk merebut kursi orang nomor satu Indonesia itu, termasuk bagi PS, ARB, Dahlan Iskan, JK, Wiranto dan Mahfud MD. Bahkan bagi para capres KW-2 seperti Marzuki Alie, Gita Wirjawan, Hatta Rajasa dll. pun, mereka menjadi punya harapan setidaknya bertarung sebagai cawapres! Maka itu tak berlebihan jika dikatakan bhw pencapresan Jokowi merupakan penghalang utama dan/atau sekaligus persoalan bersama bagi para capres tsb. Atau secara agak vulgar, Jokowi adalah "musuh bersama" mereka karena dianggap 'merusak' arena pertarungan yg seimbang (the level playing field)! Inilah ironi dan sekaligus tragedi bangsa Indonesia: Tokoh yang belum pernah secara resmi mencalonkan dan dicalonkan sebagai presiden sudah rame-2 dianggap 'musuh bersama', termasuk oleh mereka yg separtai. Jadi tak usah heran jika kian mendekati Pemilu, upaya "menyingkirkan" Gub DKI dari kompetisi Pilpres makin bertambah gencar. Karena bukan hanya datang dari luar, tetapi juga dari sebagian elit PDIP sendiri! 

Selanjutnya baca tautan ini:

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/02/04/2017521/jika.jokowi.tak.nyapres.lalu.siapa
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS