Wednesday, March 5, 2014

MENUNGGU DIEN SYAMSUDDIN MEREFORMASI MUI

Tampilnya Dien Syamsudin (DS) sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI, menggantikan Almaghfurlah KH. Sahal Mahfudz, sangat menarik untuk dicermati. DS adalah Ketum PP Muhammadiyah, ormas Islam terbesar di Indonesia setelah NU, dan juga tokoh yang sangat vokal dalam mengritik kebijakan Pemerintah SBY. Paling akhir, DS mengritik Presiden yang melakukan somasi terhadap beberapa orang yang dianggap melakukan pencemaran nama baik beliau, dengan mengatakan bhw somasi tbd adalah "bentuk kekhawatiran" pihak yang melakukannya. DS juga mengatakan "somasi itu dapat menjadi bumerang dan menyulut reaksi pihak yang disomasi untuk membuktikan perkataannya.." Yang juga menjadi ingatan publik adalah ketika DS dan para tokoh lintas agama mengritik Presiden SBY karena dituding telah melakukan kebohongan publik (http://metronews.fajar.co.id/read/113677/10/index.php). Aktivisme DS tentu di satu pihak memerahkan telinga para penguasa, tetapi di pihak lain membuatnya populer sebagai corong suara moral. Akankah kepemimpinan DS di MUI membuat lembaga ini menjadi ormas yang lebih jelas posisinya vis-a-vis negara? Kita belum tahu dan tentunya menunggu. Jika ternyata MUI masih saja bergeming menjadi lembaga non-negara tetapi dengan kekuasaan dan pengaruh yang menyerupai negara (parastatal), maka akan muncul juga gugatan dari banyak pihak terhadap DS. Demikian juga jika MUI tidak tegas terhadap upaya-2 kelompok radikal Islam yang menciptakan kegelisahan di kalangan ummat dan rakyat Indonesia, DS tentu juga akan dipertanyakan kredibilitasnya. Ummat dan bangsa banyak berharap kepada DS sebagai Ketua Umum MUI. Semoga beliau berhasil membuat MUI menjadi pemberi solusi bukan sebagi penambah persoalan bagi bangsa dan NKRI! 

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2014/03/04/146115/Prof.-Din-Diyakini-Mampu-Menjadikan-MUI-Lembaga-Disegani-Seperti-Zaman-Buya-Hamka-
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS