TIGA DEDENGKOT PARTAI DEMOKRAT AKAN TERGUSUR DARI SENAYAN?

Kebenaran kabar yg saya tautkan ini masih belum 100%. Pasalnya penghitungan suara manual hasil Pileg 2014 belum selesai. Apalagi pengumuman resmi KPU tentang para caleg DPR RI terpilih masih belum ada. Namun saya tertarik utk mengomentari kabar ini karena menjadi salah satu indikator sejauhmana Partai Demokrat (PD) mengalami keterpurukan dalam Pemilu kali ini. Tak dapat dipungkiri bahwa tiga tokoh ini, Sutan Bhatoegana (SN), Ruhut Sitompul (RS), dan Marzuki Alie (MA) adalah dedengkot PD di Senayan. Ketiganya paling vokal dan gigih dalam membela partai, Pemerintah, dan seluruh kebijakannya, selama 5 th terakhir ini. Ketiganya tiap hari muncul di media televisi, mungkin bisa lebih dari 5-10 kali/hari. Ketiganya, selain petahana di DPR, juga menduduki posisi struktural paling atas dalam partai besutan Pak SBY itu. Bahkan MA termasuk dlm jajaran Dewan Pembina PD selain Ketua DPR RI! Last but not the least, ketiga orang tsb jelas orang yang sangat tajir alias kaya. Bahkan saya lihat ada snapshot You Tube di mana SB sedang bagi-bagi uang (http://www.youtube.com/watch?v=C21ErMx7WrA). Kendati dengan latar belakang yg sedahsyat itu, ketiga tokoh PD itu, konon, terancam tidak bisa kembali menjadi anggota Parlemen karena gagal terpilih di dapil masing-2. Bagi saya, inilah pukulan dahsyat bagi PD dan menunjukkan tingginya penolakan thd partai tsb serta hukuman rakyat thd tokoh-2 sentralnya. Peyelenggaraan Pemilu 2014 mungkin masih banyak kelemahan di sana-sini. Tetapi toh masih ada kejutan-kejutan yang melegakan rakyat dan menunjukkan bhw aspirasi mereka terpenuhi. Mereka menunjukkan bhw lewat Pemilu bisa menolak figur-2 dan partai yang dianggap gagal mewakili dan memenuhi janji dan harapan. Tergusurnya ketiga dedengkot PD ini membuat apa yang pernah dikatakan oleh mendiang PM Inggris, Winston Churchil, masih relevan. Yaitu bahwa demokrasi sama sekali bukan sistem yg sempurna atau yg efisien, tetapi ia masih lebih baik dari sistem politik apapun yang dibuat manusia sepanjang sejarah. 

Simak tautan ini:

http://www.lensaindonesia.com/2014/04/16/ruhut-bhatoegana-dan-marzuki-alie-gagal-lolos-ke-senayan.html