Sunday, May 4, 2014

PENCAPRESAN ABURIZAL YANG TERANCAM 'ICAL'

Konflik internal elit Golkar tampaknya makin marak pasca-Pileg 2014. Perolehan partai yg cukup signifikan (nomor dua), tak cukup membuat lawan-lawan Aburizal Bakrie (ARB) surut untuk menagnulirnya sebagai capres. Salah satu tokoh anatagonis dalam drama "Ontran-ontran Pohon Beringin 2014" itu, tak pelak lagi, adalah Akbar Tanjung (AT). Mantan Ketum DPP Golkar ini sangat terang benderang punya ambisi menjadi capres atau minimum cawapres.

Semenjak ARB ditunjuk oleh Rapimnas Golkar 2013 utk menjadi capres, manuver AT dkk tak kenal henti, dan posisinya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai, memudahkan manuvernya. Salah satu kata kunci yg sering dilontarkan AT adalah pencapresan ARB bisa dievaluasi oleh Rapimnas. Malang bagi ARB, kendati sudah mmembuat partainya nomor dua dalam Pileg, tetapi elektabilitas dan popularitasnya sebagai capres masih juga jeblog. Bahkan pasca Pileg 2014, partai berkuasa masa Orba ini tak kunjung mampu membangun sebuah koalisi karena berlum ada satu pun parpol yang terang-2an melamar! Sungguh menyedihkan memang.

Walaupun masih ada waktu sampai tgl 9 Mei, tetapi naga-naganya Golkar akan "dianggurkan" jika tidak ada perubahan drastis dalam posisi ARB, misalnya mau menjadi cawapres. Pendegradasian ini tentu sangat menyakitkan dan pukulan yang sangat telak bagi ego boss Bakrie Grup ini. Namun tidak demikian bagi Golkar, karena hal itu bisa membuka kebuntuan politik yang kini dirasa sangat menyesakkan. ARB bisa saja  benar-benar "ical" (hilang) jika langkah ini diambil, karena hampir mustahil ia mau didegradasi menjadi cawapres. Tetapi AT (yg selama ini belum pernah menjadi capres atau cawapres), tentunya akan sumringah jika tawaran itu terbuka.

Masalahnya, apakah Jokowi atau Prabowo akan berminat meminang AT jadi cawapres mereka? Jokowi tampaknya lebih memilih Jusuf Kalla (JK) utk cawapres dari Golkar. Prabowo belum pasti juga karena Gerindra juga masih belum jelas partner koalisinya. Hanya saja kalau Golkar minus ARB bisa diajak membangun koalisi dg Gerindra, maka keduanya akan menjadi lawan PDIP dan Jokowi yang tangguh. Dan pasangan Prabowo-Akbar Tanjung juga cukup menarik sebagai sebuah alternatif.

Apapun skenarionya, konflik elite partai Golkar makin membuat posisi ARB tersudut. Apalagi kini makin santer persaingan pencalonan Ketum DPP, dan tokoh-tokoh utama  seperti Agung Laksono (AL) dan Priyo Budi Santoso (PBS) makin menunjukkan sikap yang "mengambil jarak" terhadap ARB. Golkar, memang masih cukup kokoh di kotak suara. Tetapi probabilitas kalah utk tiga kali berturut-2 dalam Pilpres makin besar. Dan ARB harus menerima kenyataan bhw uang saja tidak cukup utk menopang ambisinya. Ia terancam "ical" karena badai persaingan elite yg menghantam partai yg dinahkodainya.


Baca tautan ini:

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/20/270571928/Ical-Dituding-Biang-Kisruh-di-Golkar
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS