Sunday, June 15, 2014

VIRUS KEBENCIAN DI BALIK TABLOiD OBOR RAKYAT



Munculnya kampanye hitam yg ditudingkan kepada tabloid "Obor Rakyat" (OR) sejatinya hanyalah ibarat puncak sebuah gunung es dari kondisi masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang tercabik-cabik dan mengalami degradasi parah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ulasan mengenai OR (isi, pemilik, penulis, dll) sudah banyak dilakukan dan orang yang punya nalar dan nurani waras pasti tak akan menganggapnya sebagai sebuah media yang bertujuan mendidik, apalagi mencerahkan publik dan bangsa Indonesia terkait dengan Pilpres 2014.

Namun jarang analisa yang lebih mendalam, yang berusaha menggali lebih jauh tentang apa yang menjadi akar masalah dan bukan hanya permukaan (at face value) belaka: seputar kampanye hitam untuk menjatuhkan pasangan capres/cawapres Jokowi-JK. Hemat saya, OR adalah manifestasi dari sebuah kondisi masyarakat dan bangsa yang mengidap sakit parah dan mengancam kelangsungan hidupnya. Seperti benjolan di kulit yg diakibatkan oleh kanker ganas yg sedang menggerogoti organ tubuh di dalam. Mengobati penyakit berbahaya semacam itu tidak bisa hanya dengan memberikan obat gosok atau pengurang rasa sakit (pain killer) saja. Tetapi harus melalui proses pengobatan yang menjangkau pada penyebab utamanya dan langkah-langkah yang tepat sehingga bisa diatasi secepat mungkin sebelum memberantahkan seluruh kehidupan.

Kasus OR adalah benjolan itu. Akarnya adalah virus berupa ideologi kebencian yang diabsahkan dengan penafsiran ajaran agama dan sentimen primordialisme lain. Mereka yang berada di belakang OR dan para pelaksananya adalah orang-orang yang memang sudah menjadi penyebar virus tersebut, sedang OR sendiri adalah media penyebaran yang sangat efektif bagi pengembang biakan virus. Virus kebencian tsb menyerang DNA dari masyarakat dan bangsa ini, yaitu kemajemukan. Dan semakin virus ini tak tertangani, atau hanya ditangani simptom luarnya saja, maka keganasannya akan makin besar. Sebab ideologi kebencian dengan sangat mudah mewujud dalam berbagai bentuk dan ditularkan oleh berbagai wahana, salah satunya adalah jejaring media (termasuk media sosial).

Penggagas dan penlaksana serta penyebar OR bukanlah orang-2 biasa, apalagi bodoh. Mereka adalah orang-2 yang sangat pintar, terorganisasi, dan memiliki sumberdaya yang kuat. Namun mereka adalah pembawa virus kebencian, sehingga target utama mereka adalah kehancuran sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan kita. Jadi percuma jika para penyelenggara negara, pemimpin masyarakat sipil, para agamawan, dan politisi menganggap maslah berhenti jika OR dibreidel dan dilarang penyebarannya. Sebab ia akan bermetamorfose dalam bentuk lain yg mungkin jauh lebih dahsyat. Upaya yang efektif harus berangkat dari mencegah tumbuh dan penyebaran ideologi kebencian dari dalam tubuh masyarakat, bangsa dan negara.  Masalahnya, maukan kita semua mengakui bahwa diri kita sedang mengidap virus ganas tsb?
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS