Friday, August 15, 2014

SISTEM NOKEN DAN REALITAS PLURALISME INDONESIA

Bangsa dan negara kita memang sangat heterogen serta pluralistik baik masyarakat dan budayanya. Itu sebabnya penerapan prinsip-2 dasar demokrasi dalam praktik tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau 'gebyah uyah', apalagi pemaksaan. Para pemimpin bangsa ([ada semua level) harus punya pemahaman multikultural yg baik sehingga bisa mengelola kompleksitas sosial budaya secara tepat. Sistem "noken" yg dipakai dlm pemilu dan pilkada di sementara wilayah Papua, misalnya, merupakan salah satu upaya menjembatani sistem pemilihan yg dikenal secara umum (universal) dengan kebiasaan dan kebijaksanaan lokal (local habit and wisdom). Dengan segala kelemahannya, sistem ini dianggap masih relevan sampai saat ini sehingga masih diabsahkan oleh MK. Transformasi menuju cara pemilihan yang universal dan seragam dengan seluruh wilayah NKRI tentu, cepat atau lambat, akan terjadi. Namun fakta seperti itu harus dipahami oleh para penyelenggara negara dan elit politik. Bukan untuk dibenturkan, disalahgunakan, atau dijadikan pemicu konflik tetapi untuk diakomodasi dan secara gradual ditransformasi....

(http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/02/070817/2542710/1562/1/mengenal-sistem-noken-dalam-pemilu-di-pegunungan-papua)



Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS