Maka itu begitu baca berita bhw JW dijadikan tersangka kasus pemerasan, saya bertanya-2 dlm hati: "Lho mosok Menteri kok meres, koyo rampok wae!?". Saya nyaris tidak percaya dg istilah yg digunakan KPK. Tapi apa boleh buat wong memang begitu bunyi resminya. Kini kita ikuti saja prosesnya di KPK dan Pengafilan Tipikor. Semoga seperti sebelumnya, siapapun jadi tersangka KPK pasti akan masuk bui karema terbukti secara sah dan meyakinkan.
Yg perlu kita kemukakan dan saramkan adlh sebaiknya JW mundur dr jabatan dan/atau Pak SBY memecat dr jabatannya. Sudah berkali2 elit PD yg jadi urusan KPK dan JW kelihatannya BUKAN YG TERAKHIR (http://nasional.kompas.com/read/2014/09/03/14372701/Jero.Wacik.Menteri.Aktif.Ketiga.yang.Dijerat.KPK?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news). Alangkah makin runyamnya reputasi Pak SBYdan pemerintah jika satu demi satu otang pentingnya jadi terpidana korupsi. Alangkah bagusnya jika di akhir masa baktinya ini, pak SBY sekali2 menunjukkan ketegasan thd orang di sekelilingnya khususnya di PD dan Kabinet. Aplg jika diingat beliau juga pernah minta Anas Urbaningrum (AU) agar fokus menghadapi kasus hukumnya saat jadi tersangka kasus Hambalang. Mungkin JW akan menolak mundur dg alasan aneh2, tapi jika Pak SBY memecatnya mk akan lebih elegan dan citranya baik di mata publik.
Pemerintahan Pak SBY tampaknya tdk akan terlalu bagus ujungnya dg kasis JW ini jika model mbulet masih dipakai utk membela elit PD dan Kabinet. Hemat saya justru jika JW segera dipecat mk pamor Pak SBY bs diselamatkan dan meninggalkan legacy yg lebih positif di mata rakyat. Kita lihat saja apkh jurus tegas atau jurus mbulet yg akan diambil bbrp waktu ke depan ini...
Simak tautan ini:
http://m.detik.com/news/read/
0 comments:
Post a Comment