Friday, October 17, 2014

NUSRON DAN MASALAH RELASI ANTARA KEINDONESIAAN & KEISLAMAN

Statemen Nusron Wahid (NW) ttg keindonesiaan dan keislaman kini menjadi salah satu bahan perdebatan di medsos. NW menyatakan bhw "Kita ini orang Indonesia yg beragama Islam, bukan orang Islam yg ada di Indonesia...". Sejatinya NW hanya mengulang apa yg sudah sering dikemukakan almaghfurlah Gus Dur dulu. Beliau memiliki pandangan keislaman adalah komplementer thd keindonesiaan jika dilihat dari kontwks kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adlh konsekuensi logis dari penerimaan thd Konsitusi NRI 1945 dan prinsip NKRI sebagai bentuk final dari sistem bernegara.
Bagi pihak yg tidak menggunakan perspektif Konstitusionalisme, mungkin statemen NW mungkin dianggap mebentang supremasi agama (Islam) dlm kehidupan ummatnya. Bukankah Islam adlh sistem yg total (kaffah)? Jadi memposisikan keislaman sebagai komplemen dari keindonesiaan atau kebangsaan apapun ia dianggap sebuah penyangkalan thd supremasi tsb. Namun bg pemahaman Gusdurian, kekaffahan Islam adlh pd tataran teologis bukan pd tataran praksis politik. Dengan demikian masih ada ruang bagi keberadaan berbagai sistem dan praksis kenegaraan, politik, sosial, budaya dll yg dikembangkan sesuai konteks kesejarahan dan struktur sosial yg berbeda-2. Islam, tidak memaksakan hanya satu sistem kenegaraan seperti misalnya Negara Islam atau Khilafah Islam. Yg penting adlah Islam menjadi salah satu sumber nilai2 moral dan etis yg menjadi landasan sistem tsb.
Jadi debat ttg keindonesiaan dan keislaman memang masih akan terus berlangsung, dan itu wajar2 saja. Yg tidak wajar dan berbahaya adlh jika kemudian muncul pemaksaan pemahaman apalagi yg secara serampangan mengadili dan mengafirkan pemahaman lain. Dan sayangnya, kemungkinan inilah yg masih sangat terbuka.

Simak tautan ini:

http://www.muslimedianews.com/…/transkip-lengkap-komentar-k…
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS