Sunday, December 21, 2014

ADA APA DENGAN FAISAL BASRI VIS-A-VIS PETRAL?

Terus terang saya termasuk yang rada kecewa dengan Faisal Basri (FB) jika memang benar bahwa dirinya inkonsisten alias mencla mencle menghadapi Petral (Pertamina Trading Limited), yang kerap dituding sebagai bagian dari apa yg disebut sebagai Mafia Migas selama ini. Kendati demikian, saya juga tidak akan serta merta menyatakan bahwa FB tidak layak utk memimpin Tim Pemeberantasan Mafia Migas (TPMM) tsb. Lebih baik diberi waktu apakah FB mampu membuktikan komitmennya dalam kenyataan, atau ternyata nanti pada akhirnya akan terjerembab dan harus menelan omongannya sendiri yang begitu lantang.

FB selama ini saya kenal sebagai orang yang punya integritas dan berkomitmen terhadap pengelolaan negara yang baik (good governance). Beliau juga seorang pakar ekonomi yang sangat mumpuni serta kritis dalam menyikapi perkembangan sehingga dikenal di dalam negeri maupun internasional. Kredibilitasnya sebagai aktivis pro demokrasi juga tinggi sehingga layak dipercaya menjadi tokoh publik dalam tataran nasional. Dan posisinya sebagai Ketua TPMM adalah salah satu bukti betapa Pemerintah dan publik memberikan trust kepada FB kerena masalah strategis ini menyangkut kehidupan bangsa dan negara, arena terkait dengan keamanan nasional.

Harapan tsb semual sangat tinggi terutama ketika FB mengemukakan banyak hal yang selama ini tdk diketahui publik dan rakyat, terkait dengan distribusi dan pengelolaan migas. Petral adalah salah satu lembaga milik Pertamina yang banyak disinggung sendiri oleh FB sebagai yang mesti diperiksa, dan bahkan kalau perlu dibubarkan jika terbukti terlibat di dalam jejaring dan praktik mafia migas. Statemen FB tentu saja sangta klop dengan berbagai analisis dan pandangan banyak pakar Migas tentang Petral. Maka itu ketika akhirnya TPMM melakukan pertemuan dengan Petral, publik pun berharap-2 cemas apakah FB dan timnya akan konsisten dengan statemennya serta pandangan para pakar tersebut.

Kini ada inkonsistensi tersebut yang konon keluar dari mulut FB sendiri. Dan inilah awal dari ujian terhadap TPMM dan khususnya FB. Jika mereka bisa mempertahankan pandangan yang berubah tersebut secara transparan dan akuntabel, maka FB dan TPMM tentu akan mendapat dukungan publik. Tetapi jika tidak, maka reputasi FB yang dipupuk nya selama bertahun-2 itu akan lenyap karena publik akan melihat dirinya sama saja dengan kebanyakan pakar yang ternjata beda sebelum dan sesudah memperoleh jabatan strategis. Akan halnya TPPM, jika tidak mampu berbuat apa-apa dalam menghadapi mafia migas, maka ia juga benasib sama. Jadi tanggungjawab kini terletak pada FB utk menjawab keraguan publik thd kredibilitas dirinya. Jangan kecewakan harapan rakyat, bung FB!


Simak tautan ini:

http://www.aktual.co/energi/tak-paham-soal-petral-pengamat-kepala-tim-rtkm-mencla-mencle
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS