Kalau ide
dan kiprah mengangkat Gubernur Tandingan (GT) di DKI oleh kelompok anti
Ahok hanya sebagai simbol protes atau kritik thd Gubernur DKI Ahok,
maka tdk usah terlalu diambil pusing. Itu sama saja dg membuat boneka
ondel2 utk meramaikan parade. Namun jika GT adalah sebuah manifestasi
sebuah gerakan politik yg bertujuan utk menciptakan instabilitas
penyelenggaraan pemerintahan di DKI dan berdampak pd ketertiban umum, mk
ia harus ditindak tegas sesuai hukum yg berlaku bg tindakan makar.
Pemerintah dan aparat keamanan mestinya benar2 proaktif dan sigap jika
kegiatan GT sudah bs dikategorikan makar atau inkonstitusional. Jika
tidak, saya khawatir aksi dmk akan ditiru oleh ormas yg sama atau yg
punya target2 politik seperti itu di daerah2. Akibatnya akan sangat
fatal bagi stabikitas pokitok fan keamanan nasional, selain kewibawaan
Pemerintah. Kasus GT di Jkt bisa jadi akan dianggap sebagai sebuah
eksperimentasi kelompok radikal yg jija ditolerir akan membentuk
pemerintahan tandingan (PT). Model ini pd gilirannya juga akan dogunakan
kelompok2 separatis di berbagai wilayaj spt Papua.
Saya kira tak
berlebihan utk mewaspadai aksi GT ini dr perspektif yg lebih jauh,
tanoa harus terjebak oleh paranoia politik ala rezim otoriter atau
totaliter. Kewaspadaan ini penting karena bila aksi2 ini mendapat
dukungan dan menjafi sebuah de facto politik, akibatnya bisa serius bagi
kehidupan ketatanegaraan kita. Sikap ini juga utk mengantisipasi
kemunculan dan perkembangan gerakan2 politik yg menggunakan cara ISIS,
yakni membuat negara dalam negara.
Jangan menunggu semuanya sudah telat baru bertindak. NKRI menjadi taruhannya!!
Simak tautan ini:
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141203170655-20-15637/fahrurrozi-saya-ingin-selamatkan-jakarta-ini-bukan-makar/
Thursday, December 4, 2014
Home »
» MEWASPADAI GUBERNUR TANDINGAN DKI SEBAGAI MODEL INSURGENSI
0 comments:
Post a Comment