Tuesday, January 20, 2015

HUKUMAN MATI PENJAHAT NARKOBA DAN POLUGRI

Sikap tegas Presiden Jokowi (PJ) terkait pelaksanaan hukukan mati thd penjahat narkoba kini menjadikan beliau berada dlm sorotan dunia, yg cenderung negatif. Bajkan dua Dubes negara sahabat, Belanda dan Brazil, sudah dipanggil pulang kampung untuk konsultasi, istilah diplomatik yg bermakna protes. Belgia konon juga bersikap sama dg kedua negara tsb kendati belum jelas apkh Dubesnya juga ikut pulkam.
Negara jiran yg ikut gerah dg eksekusi mati penjahat natkoba adlh Australia sebab ada dia warganegaranya termasuk yg akan mndpt giliran. Negeri Kanguru itu belum protes dan memanggil pulkam Dubesnya, tetapi bekerka keras melalui lobi utk mencegah hukuman mati dilaksanakan thd warganegaranya. Tak kurang, PM Tony Abbot (TA) dan Menlu Julia Bishop (JB) yg langsung melobi PJ. Inilah ujian bg PJ dlm kiprah antar bangsa ke depan karena dunia akan memberikan penilaian thd kepemimpinannya serta keteguhan dlm menghadapi tekanan negara2 yg kuat dan sekaligus bersahabat dekat!

Saya sepakat dg pandangan Prof. Hikmahanto Juwana (HK), bhw PJ harus tetap bergeming dlm keputusan eksekusi mati thd penjahat narkoba itu. Malaysia dan Singapura bida jd contoh ketegasan tsb dan konsistensi mrk, kendati dikecam oleh sebagian negara di dunia. Iran dan Tiongkok juga menerapkan pidana mati thd penjahat narkoba. Bahkan AS pun sangat tegas dan tak segan melakukam operasi di luar negeri dlm pemberantasan jejaring kartel narkoba.

Tetapi yg sangat penting adlh dukungan rakyat Indonesia yg hampir total thd PJ dlm soal ini. Faktor yg satu ini selain menguatkan tekad juga akan mendorong PJ utk bisa konsisten kendati menghadapi lobi dan kritik bahkam kecaman baik dr dalam maupun luar negeri. Bagi saya penolak hukuman mati thd penjahat narkoba berhak berkeberatan dan protes. Namun PJ juga akan bisa memberikan jawaban yg lugas dan bs dipertanggung jawabkan baik secara hukum, moral, dan politik kpd mrk. PJ tak boleh goyah dg sikap tegas dalam membendung ancaman yg membahayakan kehidupan bangsa dan negara serta kemanusiaan ini.

Simak tautan ini:

http://news.detik.com/read/2015/01/20/071218/2807931/10/guru-besar-ui-pemerintah-sulit-kabulkan-lobi-australia-soal-eksekusi-mati

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS