Tuesday, January 27, 2015

NKRI DALAM BAHAYA DIBAWA MENUJU TOTALITERISME

Kemerosotam dlm kehidupan bernegara kian parah karena para penyelenggara negara menganggap moral sebagi hal yg tidak penting. Simak omongan Ketua Komisi III DPR, Azis Syamsudin (AS) dari Golkar ini. Menurutnya, UU lebih penting ketimbang pertimbangan moral karena yg disebut terakhir itu hanya bersifat pribadi. Saya tidak habis pikir ada orang lulusan ilmu hukum yg pemikirannya begitu dangkal. Bukankah salah satu komponen hukum itu adlh moralitas, termasuk moralitas publik dan kemanusiaan? Apkh jika sebuah negara melegalkan penggunaam repressi atas nama aturan hukum, lalu itu dibolehkan begitu saja? Rezim fasis NAZI dulu juga memakai UU ketika menebar teror dan Holocaust. Kalau memakai argumen AS, mk Hitler itu sah saja dan tdk boleh dihukum.

Bayangkan bgmn nasib negeri ini jika orang-2 semacam AS ini kian banyak yg berkuasa di posisi strategis di negeri kita. Ilmu hukum yg dimiliki akan dipakai melegitimasi tindakan2 yg berlawanan dg moral atas nama UU yg mereka buat sendiri. Konstitusi kita yg terang benderang dilandasi oleh Pamcasila, yg sangat sarat dg moral, langsung dicampakkan oleh manusia smcm AS ini.
Saya terus terang muak dg para pemegang kekuasaan yg seperti ini. Ibarat benalu, mereka ini bisa hidup di dlm rezim apapun tanpa rasa malu atau terusik mata batinnya. Karena mereka akan bisa mengabsahkan apapun yg diperbuat rezim tsb dg dalih UU. Pdhl para pendiri negara kita jelas2 memberi pesan agar para penyelenggara negara senantiasa mengikuti suasana kebatinan dri UU. Ini berarti bhw pelaksanaan suatu UU yg tidak dikawal dg moral akan berbahaya bg kehidupan bangsa dan negara.

Sungguh miris negeri ini jika kemauan AS dkk dituruti ole Presiden Jokowi. RI akan jadi sebuah megara tanpa moral. Langsung menuju sistem totaliter.

Simak tautan ini:

 http://nasional.kompas.com/read/2015/01/26/19243141/DPR.Tetap.Paksa.Jokowi.Lantik.Budi.Gunawan
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS