Friday, February 27, 2015

SIKAP RUKI TIDAK KOMPATIBEL DENGAN SEMANGAT KPK:

Sikap plt pimpinan KPK, Taifiequrrahman Ruki (TR), semakin tidak nyambung atau kompatibel dengan semangat pemberantasan korupsi yag selama ini sedang gencar dilakukan KPK kendati di bawah tekanan dan pelemahan yang bertubi-2 dari segala penjuru. Alih-alih menjadi darah baru yang memberikan semangat dan inspirasi warga KPK, TR justru malah tampil sebagai bagian dari masalah. Pandangannya bahwa KPK harus menghentikan proses penyidikan terhadap para tersangka sambil menunggu putusan pra-peradilan, buat saya, sangat jelas tidak memihak kepada upaya membangkitkan marwah KPK. Oleh sebab itu, saya salut kepada Johan Budi (JB) dan terutama Indriyanto Seno Aji (ISA), dua plt pimpinan KPK yang lain, yang menolak pandangan TR tsb. 

Dalam suasana kebatinan KPK saat ini, yang sedang diwarnai oleh ancaman kriminalisasi terhadap pimpinan dan penyidiknya, seharusnya TR memberikan dorongan semangat juang kepada mereka. Setidaknya, ia perlu menunjukkan bahwa apa yang selama ini dilakukan oleh Abraham Samad (AS) dan Bambang Wijoyanto (BW) serta seluruh pimpinan dan penyidik KPK adalah juga komitmen moralnya. Prestasi KPK yang selalu berhasil membuktikan para pelaku tipikor dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan peradilan, tidak boleh terganggu hanya karena sebuah putusan "kontroversial" seorang Hakim Pengadilan Negeri, yang kini sedang juga sedang diuji. Seharusnya TR, yang tak kurang adalah mantan Ketua KPK, justru menunjukkan ada kepedulian terhadap suasana psikologis yang sedang dihadapi oleh para penegak hukum di lembaga antirasuah tsb.

Sikap yang ditunjukkan oleh JB mewakili harapan publik bahwa plt pimpinan KPK tetap konsisten dan tak mundur karena ancaman pelemahan. Sikap ISA, bagi saya juga tak kalah menarik. Setidaknya ini bisa menghapus keraguan yang sempat muncul terhadap dirinya yang dilontarkan oleh media maupun para pendukung AS dan BW. Saya sangat berharap bahwa ISA tetap profesional dan tidak terpengaruh oleh politisasi masalah. Posisinya yang tetap menginginkan agar proses penyidikan thd para tersangka tipikor dilanjutkan, kendati mereka mengajukan pra-peradilan, saya kira bisa dijadikan indikator awal atau sementara bahwa ISA punya empati yang cukup baik thd kondisi KPK tsb. Dan karena keputusan di KPK konon bersifat kolektif kolegial, maka masih ada harapan bagi publik bahwa apa yang dikehendaki oelh TR tidak terwujud. Karena hal itu bukan saja kian membuat KPK kelihatan lemah, tetapi juga akan membuat rakyat Indonesia meragukan kosistensinya.
KPK tetaplah bersemangat.

Bravo JB dan ISA!!

Simak tautan ini:

http://nasional.kompas.com/read/2015/02/27/12292131/Ruki.Minta.Penyidikan.Tunggu.Hasil.Praperadilan.Dua.Pimpinan.KPK.Tak.Sepakat?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS