Wednesday, April 1, 2015

KRITIK IMPARSIAL TERHADAP TNI SALAH SASARAN

Menangani ancaman terorisme yang kian hari kian besar, bukan saja merupakan tanggungjawab Polri tetapi juga aparat keamanan lain seperti TNI, dan juga masyarakat sipil. Latihan perang yang dilakukan oleh TNI di Poso merupakan salah satu implementasi dari komitmen TNI sebagai leading sector dalam pertahanan negara utk waspada terhadap kemungkinan aksi-aksi terorisme. Sudah sangat jelas bahwa Poso merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat pelatihan kelompok bersenjata yang melakukan insurgensi terhadap NKRI.

Kelompok teroris di Poso adalah bagian dari organisasi teroris internasional Al-Qaeda yang beroperasi di kawasan ASEAN. Kalaupun Santoso dkk adalah orang yang berasal dari Indonesia, tak berarti gerakan mereka serupa dg gerakan insurgensi separatis seperti GAM atau OPM.  Pembedanya adalah selain ideologi transnasional yang dimiliki kelompok Santoso, juga jejaring insurgensi internasional yang berada di bawah komando Al-Qaeda. Denga demikian, TNI jelas sekali legitimasinya utk bergerak bersama Polri. Apalagi jika dikaitkan dengan UU No. 34/2004 pasal 7 yang merinci 14 jenis operasi militer selain perang (OMSP) konvensional yg termasuk terorisme, maka legitimasi TNI utk langsung mdelakukan tindakan thd teroris Santoso sangat kuat.

Saya terus terang meragukan itikad baik  dan juga validitas argumentasi dari Imparsial dan/atau Ala'raf yang melontarkan kritik thd TNI yang sedang melakukan latihan perang di Poso dan langsung memberikan warning kepada para teroris tsb. Kendati Ala'raf menggunakan alasan legal formal, tetapi hanya sepotong-sepotong saja sehingga sama sekali tidak kuat. Imparsial dan LSM sejenisnya, hanya menggunakan perspektif yang sangat sempit dan gagal dalam memahami persoalan strategis menyangkut keamanan nasional. Bisa jadi karena organisasi semacam Imparsial dan tokoh-2nya tidak memahamai bagimana kompleksitas permasalahan terkait dengan terorisme, sehingga mereka hanya melihat dari kepentingan sempit kelompoknya. Karena itu kritik yg dilopntarkan Ala'raf dkk itupun menjadi tidak efektif dan bahkan tidak bermakna, alih-alih ikut membantu bangsa dan negara ini memerangi ancaman terorisme internasional yang telah masuk ke dalam negeri ini.


Simak tautan ini:

http://news.detik.com/read/2015/04/01/070140/2875352/10/imparsial-kritik-tni-soal-latihan-perang-di-poso?n991104466
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS