Sunday, April 19, 2015

PATUNG YESUS DI TATOR DAN UPAYA MERAJUT KEBANGSAAN

Di satu sisi, ide dan program Pemda Tana Toraja utk membangun sebuah patung Yesus yg berukuran raksasa (40 meter tingginya) ini, tentu positif. Ia menunjukkan ekspressi kemajemukan bangsa dan budaya Indonesia dan sekaligus menjadi bukti bahwa kehidupan beragama dilindungi dan diberi ruang utk dilaksanakan di negeri ini. Patung tsb juga akan menjadi ikon religius/itas selain salah satu dari 'landmark' daerah Tator. Dari sisi ini, ia tak berbeda dengan ikon religius/itas lainnya seperti candi-candi Borobudur dan Prambanan dll di Jawa. Baik masyarakat di daerah Tator maupun ummat Kristiani di Indonesia sangat wajar jika mengapresiasi dan mendukung proyek tsb.

Di sisi lain, tentu harus diantisipasi pula reaksi-reaksi negatif yang bisa jadi dimunculkan oleh pihak-2 yang masih alergi terhadap ide dan praksis pluralisme dan kebangsaan. Apalagi mereka yang menganggap pluralisme sebagai sebuah gagasan dan praktik sesat. Demikian pula kemungkinan munculnya insinuasi bahwa proyek ini merupakan salah satu penanda primordialisme, yakni respon terhadap upaya-2 'syariatisasi' yang muncul di berbagai daerah di Indonesia di era pasca-reformasi ini. Politik identitas yang satu dibalas dengan politik identitas yang lain. Karena ada daerah yang memiliki keistimewaan budaya berupa menjalankan syariat Islam, seperti di Nangroe Aceh Darusalam (NAD), maka 'balasannya' adalah keniscayaan adanya daerah yg punya identitas keagamaan lain. Seakan ingin menyatakan bhw daerah seperti Tator adalah eksklusif seperti NAD. Pandangan seperti ini bukan tak ada, karena kita masih ingat rumor tentang gagasan Perda Injil (sebagai lawan Perda Syariah) yg konon muncul di Papua Barat.

Karenanya, perlu kedewasaan dan kematangan semua pihak utk menyikapi gagasan dan program-2 seperti ini, tanpa harus terjebak dalam posisi pro dan kontra yg tidak produktif. Secara konstitusional maupun perundangan di bawahnya, tidak ada yang dilanggar oleh Pemda Tator. Dan masyarakat di daerah tsb dan ummat Kristiani di negeri ini tentunya juga menyambut baik ekspressi religiusitas seperti ini. Inisatif-2 seperti ini seharusnya bisa dimaknai sebagai upaya mempercepat proses pendewasaan kita sebagai bangsa yg bhinneka, selain tujuan memperkaya khazanah budaya, obyek wisata, dan sebagainya.

Simak tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2015/04/17/203658575/Indonesia-Akan-Punya-Patung-Yesus-Setinggi-40-Meter
 
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS