Saturday, October 15, 2016

PENGANGKATAN JONAN DAN ARCANDRA: LANGKAH YANG 'NYARIS BRILIAN.'

Presiden Jokowi (PJ) akhirnya memutuskan mengangkat mantan Menhub, Ignatius Jonan (IJ) sebagai Menteri ESDM menggantikan Arcandra Tahar (AT), kemarin (14/10/16). Pihak yg disebut terakhir itu diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM, kendati rumor yang berhembus sepanjang sebulan terakhir mengatakan bahwa pria kelahiran Sumbar itu akan dikembalikan lagi menjadi Menteri setelah ihwal kewarganegaraannya dianggap selesai.

Bagi saya, keputusan PJ sangat tepat dan cerdas, bahkan "nyaris brillian." Mengapa demikian? Pertama, PJ menunjukkan kepada parpol-2 pendukung beliau, baik yang sejak awal maupun pendatang baru, bahwa dirinya benar-benar mandiri. Tetapi, pada saat yg sama, beliau juga tidak "mengguncang perahu" yang sedang berlayar yang bisa mengakibatkan keribetan lagi. Kedua, IJ memiliki rekam jejak yang sangat kinclong dalam profesionalisme, keberanian dan ketegasan, dan bersih. Sementara AT dianggap memiliki kapasitas teknis bidang energi yg bisa diandalkan, sehingga perpaduan IJ dan AT dianggap memiliki daya dobrak kuat yang diperlukan utk mereformasi sektor ESDM yg konon masih amburadul itu.

Tiga, secara politik pemilihan dan pengangkatan kedua profesional tsb tidak akan menciptakan resistensi yg serius di Senayan, apalagi dari publik. Ini berbeda dengan jika PJ bersikukuh mengangkat kembali AT. Keempat, solusi win-win dengan menempatkan AT sebagai Wamen ESDM juga cerdas. Sebab suka atau tidak, PJ tampaknya secara pribadi memang menghendaki kehadiran pakar migas dari Texas A & M University itu. Namun karena persepsi publik dan politik tak terlalu kondusif jika AT jadi Menteri lagi, maka kompromi inilah yg terbaik.

Sebagai tambahan, pengangkatan IJ dan AT ini tak diendus oleh media dan pengamat sebelumnya, sehingga mengurani spekulasi-2 dan deal-deal politik yg bisa membuat kegaduhan. Mengembalikan IJ ke dalam jajaran Kabinet Kerja (KK), menurut hemat saya, adalah langkah cerdas dan "nyaris brillian" dari RI-1. Selain tidak punya keterkaitan dengan dunia minyak dan gas, IJ adlh sosok yg tak bisa dimainkan oleh elite parpol dan pemodal. PJ sendiri mengatakan IJ punya karakter "keras kepala dan pemberani." Dua karakter tsb plus kepiawaian dalam manajemen ketika menjabat Menhub dan sebelumnya sebagai Dirut KAI adalah modal penting IJ.

PJ sekali lagi membuktikan kepada para pendukungnya, pengritiknya, lawan politiknya, dan kepada rakyat Indonesia bahwa beliau mampu mencari solusi yang win-win dalam masalah-masalah strategis, dengan tetap menampilkan ciri sebagai pribadi yang punya kemandirian yg tinggi. Kita lihat dan ikuti bagaimana kiprah duet IJ dan AT dalam memecahka persoalan strategis bidang energi ke depan.

Bravo PJ dan Selamat Bertugas Pak IJ dan AT.

Simak tautan ini:

Share:

1 comments:

  1. Ide PJ yg nyaris briliant, dibahas dalam ulasan yg cemerlang, dengan alasan yg gamblang.

    ReplyDelete

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS