"Teknologi bisa menjadi seperti kampak yang berada ditangan seorang pembunuh kambuhan." (Albert Einstein, fisikawan terkemuka, peraih Hadiah Nobel Fisika, 1879-1955)
Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan dahsyat seharusnya memerlukan pengawasan dan kontrol yang seimbang oleh etika agar tidak menjadi malapetaka bagi sang pembuatnya, yaitu manusia. Penemuan dan inovasi teknologi membuat manusia semakin leluasa dan bahkan dibebaskan dari kungkungan alam dan mencari alternatif-2 utk memperbaiki kehidupan serta memajukan peradabannya. Tetapi karena teknologi juga sangat terhantung kepada si pencipta, maka ia pun rentan thd manipulasi dan penyalahgunaan. Salah satunya adalah ketika teknologi digunakan utk senjata pemusnah massal (WMD) dan dikuasai oleh pihak-pihak yang tak dapat dikontrol dan sewenang-wenang.
Persoalan utamanya bukan pada kapasitas dan keniscayaan pengembangan teknologi itu sendiri, tetapi kepada pengembangan etika yg mampu mengimbangi kapasitas serta hasrat manusia menciptakan dan mengembangkan teknologi. Etika yg relevan dengan dinamika perubahan zaman perlu dikembangkan dan digunakan secara efektif utk mengawasi dan mengontrol kapasitas manusia tsb. Sayang sekali bahwa dimensi pengembangan etika ini yg cenderung diremehkan ummat manusia modern karena obsesi thd penguasaan dan pengembangan teknologi. WMD kian mudah diakses dan diakuisisi bahkan oleh kelompok-2 teroris. Negara pun tak bisa lagi memonopoli pengembangan teknologi. Pengawasan dan kontrol yg efektif thd teknologi saat ini dan masa depan pada akhirnya hanya dapat mengandalkan pada kemajuan dan pengembangan etika kemanusiaan. Bukan kepada politik dan kekuasaan.
0 comments:
Post a Comment