"Karunia terbesar bagi sistem demokrasi kita adalah adanya kebebasan. Namun pada analisa terakhir, kebebasan tsb adalah kebebasan untuk mendisplinkan diri kita sendiri."
(Bernard Baruch, negarawan, penasihat politik, dan filantrofis terkemuka asal AS, 1870-1965).

Itulah sebabnya jika ada orang yg menolak berbagai bentuk kedispilinan, seperti mematuhi aturan main (rule of law) yg disepakati, konsisten dengan komitmen nilai-nilai utama (virtues), dan bersedia untuk mengorbankan kepentingan pribadi bagi kepentingan bangsa, maka orang tsb masih belum serius atau jujur dalam memahami dan melaksanakan sistem tsb. Apalagi jika ada orang atau kelompok yang mengatasnamakan demokrasi tetapi pada saat yg sama menginjak-injak prinsip2nya. Demokrasi, karena sifatnya yg terbuka, bisa juga dimanipulasi utk mengantarkan kekuasaan yg diktatorial dan tirani. Itu semua terjadi karena para pelaksana demokrasi melupakan atau meninggalkan syarat utama yang bernama kedispilinan.
Jika bangsa Indonesia sudah sepakat dlm Konstitusinya utk melaksanakan demokrasi, maka tak dapat tidak selain senantiasa merayakan kebebasan dan perlindungan hak-hak asasi, juga mesti berdisiplin. Bukan dalam pengertian disiplin kaku, tetapi dalam mengkuti aturan main dan konsisten dengan nilai-nilai etis yg dipercayai bersama.
0 comments:
Post a Comment